Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua melibatkan kurang lebih 380 kader untuk menangani kasus malaria di 139 kampung dan lima kelurahan di daerah itu. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie ketika dihubungi ANTARA di Sentani, Minggu, mengatakan data terkini mencatat jumlah orang yang terkena malaria di daerahnya mencapai 47.443 kasus.

“Malaria menjadi momok menakutkan karena berada di urutan pertama dari 10 penyakit utama yang menjadi prioritas penanganan di dinas kesehatan,” katanya.

Menurut Khairul, pada 2021 angka malaria tercatat kurang lebih 24.000 kasus karena saat itu pihaknya melatih kader malaria di 139 kampung dan lima kelurahan daerah setempat.

“Orang kampung kita libatkan semua, ada 380 lebih kader, sehingga dihitung-hitung setiap kampung ada dua sampai tiga kader untuk bersama-sama membasmi malaria,” ujarnya.

Baca juga: Peneliti BRIN ungkap beberapa parasit malaria resisten obat

Baca juga: BRIN teliti potensi obat anti malaria dari biodiversitas Indonesia

Baca juga: Dinkes Biak sediakan 500 ribu RDT malaria melayani kebutuhan warga


Dia menjelaskan dengan adanya kader maka masyarakat umum di kampung kapan saja bisa memeriksa malaria sehingga bisa ditangani secara dini.

“Kita kasih alat dan obat untuk kader memeriksa malaria, sekaligus mengobati sehingga angkanya kasusnya akan relatif kecil kalau dibandingkan saat ini,” katanya.

Pada 2022 jumlah kasus malaria meningkat sehingga menjadi catatan penting untuk bagaimana kader terus ditingkatkan kemampuannya sehingga kasus bisa ditekan dan tertangani secara baik.

“Kita berharap dengan menemukan sumber penularan berarti penularannya bisa diatasi sehingga kasusnya bisa menurun,” ujarnya.
 

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023