Jakarta (ANTARA) - Dekan School of STEM Prasetya Mulya Stevanus Wisnu Wijaya mengatakan kolaborasi perguruan tinggi dengan industri dapat menghadirkan pembelajaran yang kuat dan relevan bagi mahasiswa.

“Tujuan kita di kampus membekali proses pembelajaran yang kuat dan relevan bagi mahasiswa, melalui kolaborasi dengan dunia industri,” ujar Stevanus di Jakarta, Ahad.

Dia menjelaskan perguruan tinggi tidak hanya perlu membekali mahasiswa untuk meraih prestasi akademik, tetapi juga membekali dengan kemampuan nonteknis seperti kerja sama dengan tim dan kemampuan komunikasi yang baik.

Dia mendorong agar semua lulusan dapat menjadi pembelajar sejati, yang tahan banting dan mampu menghadapi perubahan zaman.

Sebelumnya, School of STEM Prasmul memberikan penghargaan pada tujuh lulusan terbaik yakni Vincentius Reynaldo, I Dewa Agung Ary Aditya Wibawa, Agatha Kenan, Clarissa Christie Harimas, Caroline Theresia, Tobias Haposan,dan I Komang Candrika Kumara.

Head of Co-Operative Education and External Relation School of STEM Prasetya Mulya, Faizah Sari, mengapresiasi perusahaan mitra yang berpartisipasi untuk penghargaan School of STEM.

Faizah berharap terjalin kolaborasi yang lebih erat antara dunia usaha dan dunia industri dengan dunia pendidikan tinggi guna menciptakan hubungan yang lebih produktif di masa depan.

Seorang penerima penghargaan lulusan terbaik, Vincentius Reynaldo, mengatakan selama kuliah ia mencoba untuk tidak hanya fokus pada akademik tetapi juga aktif berorganisasi. Lulusan program studi rekayasa perangkat lunak tersebut lulus dengan raihan IPK 3,9.

“Penting untuk mengasah kemampuan nonteknis, karena selama perkuliahan lebih banyak pada kemampuan teknis,” terang Vincentius.***

Baca juga: Presiden puji fasilitas pendukung pembelajaran di SMKN 3 Malang

Baca juga: Banten desain modul kurikulum pembelajaran antikorupsi


Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023