Kuwait City (ANTARA News) - Kuwait menyelenggarakan pemilihan umum kedua dalam delapan bulan terakhir, pada Sabtu, sementara oposisi menyerukan aksi boikot.

Koresponden AFP, melihat sedikit orang memberikan suara mereka di satu tempat pemungutan suara di Al-Qadsia, sebelah utara Kuwait City, ibu kota Kuwait.

Inilah untuk pertama kali pemilihan diselenggarakan pada bulan suci Ramadhan ketika kaum Muslim melaksanakan ibadah puasa pada siang hari. Suhu udara siang hari tercatat 45 derajat celsius.

Tempat-tempat pemungutan suara akan ditutup pukul 20 waktu setempat (00.00 WIB).

Pada pemilihan umum keenam dalam tujuh tahun terakhir, oposisi mendesak para pemilih tidak memberikan suara dengan menyatakan bahwa keiuktsertaan mereka berarti akan mengesahkan korupsi.

Oposisi telah menyerukan boikot dua kali sebagai protes atas satu undang-undang pemilihan yang memungkinkan keluarga Al-Sabah yang berkuasa memanipulasi hasil pemilihan.

Undang-Undang itu dinyatakan sah pada Juni oleh mahkamah konstitusi walaupun mahkamah membubuarkan parlemen atas pertimbangan lain dan memerintahkan pemilihan Sabtu.

Tapi keputusannya gagal memuaskan oposisi, demikian laporan AFP.


Penerjemah: M. Anthoni

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013