Manila (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Sabtu akan bertemu dengan Presiden Filipina Benigno Aquino di saat Filipina berupaya meningkatkan kerja sama menyangkut berkembangnya persengketaan kewilayahan dengan pesaing di kawasan, China.

Pertemuan itu dilakukan di tengah ketegangan yang terus muncul antara China dan Jepang.

Jepang menuding negara tetangganya yang berkembang pesat itu telah mengerahkan semakin banyak kapalnya untuk menekankan klaim terhadap kepulauan tak berpenghuni yang dikuasai Jepang di Laut China Timur.

Filipina juga menuduh China telah menggunakan cara-cara keras untuk menegaskan klaim kepemilikan dalam sengketa --yang terpecah-- di Laut China Selatan.

Kunjungan pertama kalinya ke Manila yang dilakukan oleh seorang pemimpin Jepang sejak Desember 2006 itu menyoroti kemitraan strategis yang berkembang antara Jepang dan Filipina, kata para pejabat.

Dua negara Asia itu pernah menjadi musuh sengit pada masa Perang Dunia II.

"Jepang merupakan salah satu dari dua mitra strategis kita (selain Amerika Serikat). Tentunya (lawatan Abe) ini akan menjadi kunjungan penting oleh partner strategis kita," kata juru bicara Aquino, Edwin Lacierda, kepada para wartawan menjelang kedatangan Abe pada Jumat larut malam.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez, mengatakan sengketa kewilayahan akan masuk dalam pembahasan kedua pemimpin negara.

Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera, yang bertandang ke Filipina bulan lalu, mengatakan bahwa kedua negara akan bekerja sama "dalam hal pertahanan pulau-pulau terpencil... juga dalam melindungi kepentingan-kepentingan maritim".

Pakar politik Rene de Castro dari Universitas De La Salle Manila mengatakan hubungan yang semakin dekat di antara Jepang dan Filipina telah membantu kedua negara mengatasi kenangan getir Perang Dunia II.

"Sebagai sebuah negara demokrasi liberal, kita melihat bahwa Jepang masa kini sangat berbeda dengan Jepang pada masa Perang Dunia II" ketika mereka menduduki Filipina, kata de Castro kepada AFP.

Menlu Filipina Albert del Rosario, dalam wawancaranya dengan Financial Times tahun lalu, mengatakan Jepang akan menjadi penyeimbang "yang disambut baik" terhadap kebangkitan Cina.

PM Abe telah menjanjikan akan melonggarkan batasan-batasan bidang militer dalam undang-undang dasar Jepang pasca-perang yang cinta damai serta akan berdiri tegak menghadapi China menyangkut masalah persengketaan Laut China Timur.

Pemerintahan Abe pada bulan Februari menyatakan janji untuk memasok 10 kapal patroli ke Filipina.

Filipina saat ini tengah menjalankan upaya untuk segera memperbaiki angkatan laut dan pengawalan pantai yang sudah tergolong ketinggalan zaman.

China merebut Scarborough Shoal, yaitu sebuah wilayah di Laut China Selatan yang terletak hanya 230 kilometer sebelah timur pulau utama Filipina, Luzon.

Pendudukan oleh China itu terjadi tahun lalu setelah Manila mundur dari ketegangan yang berlangsung lama.

Tahun ini, Filipina telah mengajukan keberatan atas keberadaan kapal-kapal angkatan laut China di dekat Second Thomas Shoal yang dikuasai Filipina di kepulauan Spratly., demikian AFP.

(T008/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013