Jakarta (ANTARA) - Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra Mukhamad Najib siap promosikan Bahasa Indonesia, setelah ditetapkan menjadi bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO pada 20 November 2023.

Najib mengatakan perlunya memaksimalkan peluang-peluang baru untuk menguatkan promosi bahasa Indonesia di Australia, saat mengisi acara Focused Group Discussion (FGD) Strategi Promosi Bahasa Indonesia yang diadakan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Sydney pada Senin (18/12).

“Jika siswa Australia tidak belajar bahasa Indonesia, maka mereka akan tertinggal, mengingat bahasa Indonesia bukan sekedar bahasa kebudayaan, tapi di masa depan bahasa Indonesia akan menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa ekonomi penting yang perlu dipelajari masyarakat dunia,” jelas Najib, dalam rilis KBRI pada Senin.

Saat ini, menurut Najib ada dua momentum baru yang perlu dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di Australia.

Pertama adalah kebijakan pemerintah Federal Australia yang ingin meningkatkan Asia Literacy kepada siswa dengan memberikan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.

Momentum kedua adalah penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam konferensi umum UNESCO yang dengan penetapan ini Bahasa Indonesia memiliki positioning baru yang perlu dikomunikasikan kepada masyarakat Australia.

Menurut Najib saat ini ada 600 sekolah di Australia mengajarkan bahasa Indonesia dengan lebih dari 100 ribu siswa yang mengikuti dan Bahasa Indonesia menjadi lima  teratas bahasa asing yang dipelajari.

Sementara itu Presiden Australia Indonesia Association (AIA) New South Wales (NSW) Patrick Hanna yang mengikuti FGD mengatakan promosi bahasa di NSW perlu difokuskan pada sekolah yang dapat menjadi percontohan.

"Hal ini akan membuat sekolah lain untuk ikut mengembangkan Bahasa Indonesia di sekolahnya," lanjut Hanna.

Sementara Konsul Jenderal RI Sydney Vedi Kurnia Buana mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung agenda-agenda promosi Bahasa Indonesia di NSW, termasuk dengan mengirimkan guru bantu ke sekolah-sekolah.

Acara FGD tersebut diikuti AIA-NSW, akademisi Universitas Sydney, Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Sydney, serta penggiat Bahasa Indonesia dari UNSW.

Baca juga: VILTA turut kirim guru bantu Bahasa Indonesia di Australia   
Baca juga: Atdikbud KBRI Canberra sosialisasikan Bahasa Indonesia di Australia
Baca juga: KBRI Canberra selenggarakan kelas bahasa Indonesia untuk orang dewasa

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023