Bandung (ANTARA News) - Striker tim Pelita Bandung Raya asal Mali, Aboulaye Sekou Camara (33), meninggal dunia akibat serangan jantung di RS Halmahera Siaga Kota Bandung, Jawa Barat.

Striker jangkung yang baru bergabung dengan Bandung Raya pada paruh kedua itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (27/7) pukul 23.48 WIB.

Pemain bernomor punggung sembilan tersebut mengalami serangan jantung saat menjalani latihan malam di Stadion Siliwangi Kota Bandung. Camara yang sedang membetulkan tali sepatu terjatuh dan langsung dilarikan ke RS Halmahera.

"Sekou Camara tidak tertolong, pihak rumah sakit menyatakan meninggal dunia pukul 23.48 WIB," kata Marco Gracia Paulo, Direktur PT Kreasi Performa Pasundan, pengelola klub Bandung Raya di Bandung, Minggu.

Setelah terjatuh dan pingsan, Sekou Camara langsung dilarikan ke RS Halmahera yang berjarak tidak lebih dari sekilo meter dari stadion milik Kodam III Siliwangi.

Latihan yang dijalani Pelita Bandung Raya malam itu merupakan persiapan untuk menghadapi laga tandang melawan PSPS Pekanbaru, Rabu (31/7) mendatang.

"Kami sangat terpukul dengan meninggalnya Camara dan mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan.Kami sangat kehilangan karena almarhum merupakan pemain andalan yang memiliki kontribusi besar untuk tim," kata Marco.

Menurut Marco ,manajemen PBR sudah berkomunikasi dengan ibunda Camara melalui agennya, Mamadou, yang kebetulan sedang berada di Mali.

Ibunya bisa menerima kepergian Camara dengan ikhlas serta mengucapkan terima kasih kepada PBR yang telah merawat Camara.

"Sekarang Camara sudah kembali ke sisi Tuhan. Tugas kami adalah melanjutkan perjuangan dia," katanya.

Saat ini jenazah Sekou Camara disemayamkan di rumah duka RS Boromoeus Kota Bandung di Jalan IR Juanda Kota Bandung.

Minggu (28/7) dini hari jenazah Camara dipindahkan ke RS Boromeous untuk mendapatkan pernghormatan terakhir sebelum diterbangkan ke Mali yang rencananya Senin (29/7).

Marco mengatakan saat ini manajemen PBR sedang mengurus dokumen yang berkaitan dengan pemulangan jenazah Camara ke negaranya.Semua biaya menjadi tangungan PBR termasuk santunan untuk keluarga Camara

"Rencananya sebelum berangkat akan ada pelepasan khusus dengan cara muslim. Ini merupakan penghormatan kami untuk melepas kepergian seorang sahabat," kata Direktur PT Kreasi Performa Pasundan itu menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013