Saya berharap data sampel ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh semua pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi dan peneliti.
Jakarta (ANTARA) -
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meluncurkan data sampel tahun 2023 untuk mendukung pengambilan kebijakan yang berbasis bukti.
 
"Perencanaan dan pengambilan keputusan membutuhkan data dan informasi, sehingga ada kajian bukti yang tepat di dalam penyusunan kebijakan. BPJS Kesehatan tidak hanya memiliki data sampel, tetapi juga data riil yang jumlahnya ratusan juta dan dapat dimanfaatkan," kata Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti dalam peluncuran data sampel 2023 yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.
 
Ghufron menjelaskan, BPJS Kesehatan sebagai badan publik mengemban amanat penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang di dalamnya termasuk aspek pengelolaan data, dimana sepanjang tahun 2022, sudah ada 502 juta data yang diolah atau utilisasi.
 
"Di era digitalisasi saat ini, orang bilang data is the new golding mine, atau tambang emas yang sangat berharga dan mahal, bahkan bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan," ujar dia.

Baca juga: BPJS Kesehatan Palangka Raya raih Anugerah Keterbukaan Informasi

Baca juga: Gorontalo terbaik kelima nasional pada kepesertaan program UHC JKN
 
Ia mengatakan, BPJS Kesehatan sebagai pengelola lembaga publik dengan senang hati akan terus memberikan informasi mengenai kinerja, kondisi keuangan, dan hasil pengembangan dari dana yang dikumpulkan oleh masyarakat secara terbuka.
 
"Tuntutan publik tentu semakin tinggi terhadap kinerja BPJS Kesehatan dalam penyelenggaraan program JKN, sehingga segala keputusan yang berkaitan dengan JKN tentu harus berdasarkan data yang valid," ucapnya.
 
Melalui data sampel ini, BPJS Kesehatan ingin mempermudah proses analisis sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam program jaminan kesehatan.
 
"Peluncuran data sampel selain sebagai wujud keterbukaan BPJS Kesehatan terhadap data pengelolaan JKN, juga sebagai wujud bahwa BPJS Kesehatan senantiasa siap berkolaborasi dengan berbagai macam pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan program JKN," tuturnya.
 
Selain kolaborasi, BPJS Kesehatan juga senantiasa menjadikan peningkatan mutu layanan sebagai fokus utama organisasi, dimana ada tiga ukuran yang menjadi tujuan utama, yakni pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan setara atau non-diskriminatif.
 
"Salah satu wujud peningkatan mutu layanan adalah melalui upaya optimalisasi digitalisasi dan pembaruan layanan digital di BPJS Kesehatan yang terus diperbarui, sehingga kita harus mengikuti perubahan kondisi dan perkembangan kebutuhan peserta yang semakin melek digital," tutur Ghufron.
 
Peluncuran data sampel tahun 2023 ini juga merupakan wujud komitmen BPJS Kesehatan sebagai badan publik yang mengedepankan keterbukaan informasi publik.
 
"Saya berharap data sampel ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh semua pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi dan peneliti untuk mendorong kemajuan bangsa," demikian Ghufron Mukti.*

Baca juga: Direktur RSUD Haulussy minta dokter dan nakes bersabar

Baca juga: Pemda se-Gorontalo dan BPJS Kesehatan tanda tangani NKRK 2024

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023