Paris (ANTARA) - Korea Selatan telah melaporkan delapan kasus flu burung H5N6 di peternakan, menyebabkan pemusnahan lebih dari 500.000 unggas, menurut laporan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia WOAH, Selasa.

Wabah avian influenza atau sering disebut flu burung yang bersifat patogen itu dideteksi antara 5-11 Desember di desa-desa di bagian barat Korsel, kata WOAH dalam sebuah laporan yang dimuat di situs mereka, mengutip informasi dari pemerintah Korsel.

Virus itu membunuh 47 unggas, sementara sisa unggas sebanyak 513.810 dimusnahkan, kata WOAH yang berbasis di Paris.

Awal bulan ini Korsel melaporkan wabah strain H5N1 yang menyebar di seluruh dunia, termasuk Jepang dan Kamboja di Asia, tapi tidak melaporkan adanya wabah H5N6.

Strain H5N6 selama empat tahun terakhir hanya terdeteksi di Asia, menurut database WOAH, di mana wabah terakhir terjadi di peternakan unggas di Filipina pada Januari.

Strain itu telah menginfeksi jumlah besar warga di China dalam beberapa tahun terakhir, meningkatkan kekhawatiran di antara para pakar.

Dalam jangka waktu 2014 hingga 16 Desember 2023, ada 88 kasus avian influenza A (H5N6) menyerang manusia dilaporkan secara global dengan 87 kasus di antaranya terjadi di China daratan, kata Pusat Perlindungan Kesehatan CHP Hong Kong dalam laporan yang diterbitkan Selasa.

Kasus di manusia terakhir dilaporkan pada 27 September, menurut laporan tersebut.

Sumber: Reuters
Baca juga: Prancis mulai vaksinasi flu burung
Baca juga: Prancis laporkan wabah flu burung di peternakan kalkun
Baca juga: Afrika Selatan musnahkan 410.000 ayam akibat wabah flu burung

 

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023