Dengan terpeliharanya ekosistem developer, kami yakin akan menciptakan business sustainability industri IT di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan konsultan teknologi informasi (TI), Devoteam G Cloud Indonesia konsisten membangun ekosistem developer Google sebagai upaya menciptakan keberlanjutan bisnis (business sustainability) industri TI atau informasi teknologi (IT) di Indonesia.

"Dengan terpeliharanya ekosistem developer, kami yakin akan menciptakan business sustainability industri IT di Indonesia. Selain itu, penting untuk membangun networking antarsesama praktisi di industri IT," kata Country Director Devoteam G Cloud Indonesia Hendrawan Deny Ardiyatman atau akrab disapa Ardi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Sebagai bentuk konsistensi tersebut, menurut dia, baru-baru ini, pihaknya menggelar DevFest 2023 di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Festival tahunan tersebut diinisiasi Google Developer Group Semarang (GDG Semarang). GDG adalah komunitas para developer Google terbesar di Indonesia yang cabangnya tersebar di berbagai kota.

Komunitas tersebut terdiri atas mahasiswa/mahasiswi, fresh graduate, hingga praktisi-praktisi yang sudah memiliki jam terbang cukup tinggi di industri IT Indonesia.

"DevFest terbuka untuk semua kalangan, termasuk anak sekolah menengah kejuruan (SMK), mahasiswa, developer, hingga komunitas yang tertarik dengan perkembangan teknologi. Melalui penyelenggaraan DevFest 2023 Semarang, kami berharap dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta agar dapat lebih mendalami diri dalam pengembangan di bidang teknologi," ujar Manajer GDG Semarang Deny Salvana Ervan.

DevFest 2023 menjadi sebuah platform informasi dan diskusi terkait perkembangan terbaru dalam teknologi Google dengan menghadirkan para ahli di bidang machine learning/artificial intelligence (ML/AI), cloud computing, web technology, dan Android.

"Dengan melibatkan para expert, DevFest 2023 Semarang dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi semua peserta yang ingin memahami lebih dalam tentang teknologi Google," sebut Deny.

DevFest 2023 Semarang dihadiri 550 peserta, yang terdiri atas 142 peserta perempuan, 17 pembicara, dan 8 mentor, yang di antaranya datang dari Cirebon, Ponorogo, dan Slawi.

Menurut Deny, kehadiran peserta dari area yang beragam ini menjadi indikasi bahwa acara DevFest 2023 Semarang ini telah dinantikan dan diapresiasi oleh semua individu yang ingin mengenal lebih jauh tentang kondisi terkini industri teknologi.

DevFest 2023 Semarang menjadi wadah yang tepat untuk belajar, berbagi, dan terlibat dalam diskusi seputar perkembangan terbaru di dunia teknologi Google.

Ardi yang juga turut menjadi keynote speaker tentang generative AI (gen AI) dalam ajang tersebut menambahkan para generasi muda perlu berkenalan dengan gen AI lebih dalam lagi dari sumber-sumber terpercaya.

"Ada banyak perusahaan teknologi yang saat ini memiliki atau menerapkan produk gen AI, sehingga penting untuk dipahami konsepnya, fitur-fiturnya, serta dampak dari penerapan gen AI tersebut," ujarnya.

Menurut dia, sama halnya seperti Google yang memiliki prinsip untuk penerapan AI yang bertanggung jawab, para generasi muda juga harus memiliki prinsip yang kuat setelah mengetahui wawasan perihal gen AI, sehingga bisa bertanggung jawab dalam implementasi di kehidupan sehari-hari.

"Dengan infrastruktur AI kelas dunia dari Google Cloud, Anda bisa membangun generative AI model untuk apapun yang Anda butuhkan. Bayangkan seperti sebuah kue. Kami yang mengolahnya dan memanggangnya, Anda hanya perlu mempercantik dengan icing sugar atau hiasannya," jelas Ardi.

Baca juga: Generative AI dinilai mampu dukung pertumbuhan bisnis

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023