Jakarta, 29/7 (ANTARA) - Sekitar 100 siswa sekolah dasar (SD) dan 70-an peserta pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta Barat, Senin (29/7), melihat secara langsung berbagai jenis pohon langka seperti bisbul, anyang-anyangan, kenari yang ditanam untuk melestarikan tanaman yang sudah sulit ditemukan di ibu kota, khususnya serta untuk melestarikan lingkungan hidup.

     Para pelajar SD dan PAUD tersebut dengan diantar beberapa gurunya melihat berbagai pohon langka tersebut termasuk pohon jeruk, beringin, kenari, serta matoa yang ditanam di sebuah kompleks perumahan. Mereka juga kemudian mendapat kesempatan menikmati berbagai jenis buah-buahan.

     "Kami mengundang para pelajar ini dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosial kami atau CSR serta untuk memberikan pendidikan kepada para pelajar atau siswa tentang arti pentingnya memelihara pohon atau tanaman-tanaman langka," kata Manajer Pemasaran Puri Botanical Residence, Feronica Laksana kepada Antara di sela-sela kunjungan para pelajar SD dan PAUD itu.

     Di perumahan yang berlokasi di Joglo, Meruya Jakarta Barat itu juga ditanam banyak pohon lainnya seperti bungur putih, mengkudu, nagasari lobi-lobi, matoa serta coklat.

     Feronica Laksana berharap dengan diperkenalkannya berbagai jenis pohon langka tersebut maka para siswa bisa menghormati atau menghargai tanaman-tanaman yang sudah sulit ditemukan di berbagai daerah di Tanah Air termasuk di ibu kota Jakarta.

     Pohon-pohon itu mulai ditanam pada areal sekitar lima hektare di perumahan ini sejak tahun 1995. Ia menjelaskan pula bahwa penggarapan pohon buah dan berbagai pohon lainnya itu dilakukan bersama Kebun Raya Bogor.

     "Tanaman ini diharapkan bisa menjadi 'paru-paru' kota yang memberikan kesegaran bagi penghuni dan masyarakat sekitarnya," kata Manajer Pemasaran Puri Botanical Residence tersebut.

     Usai meninjau pohon-pohon langka itu, para siswa ditantang untuk membuat gambar baik pohon buah-buahan maupun tanaman keras seperti pohon beringin, sawo dan rambutan. Karena para pengunjung rata-rata masih berusia empat hingga 10 tahun, maka diperdengarkan berbagai lagu kanak-kanak seperti "Si Kancil" dan "Potong Bebek Angsa".

     Selama para murid SD dan PAUD itu mengelilingi areal tanaman, terus terdengar ocehan atau komentar mereka tentang tanaman atau pohon yang umumnya baru pertama kali mereka lihat secara langsung, karena selama ini mereka hanya menyaksikannya lewat foto, di buku pelajaran ataupun televisi.

     Banyak orang tua para pelajar itu yang ikut menghadiri acara ini walaupun mereka tidak diperkenankan berdekatan dengan putri atau putranya itu, dengan melakukan acara masak-memasak.

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013