Jakarta (ANTARA) - Kesiapan liburan akhir tahun pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 tidak hanya fokus pada pembenahan infrastruktur dan alat transportasi, tapi juga jaringan telekomunikasi.

Sama halnya dengan operator transportasi darat, laut, dan udara yang berupaya memanjakan masyarakat, operator telekomunikasi saat liburan panjang hari besar keagamaan setiap tahunnya juga akan memanjakan pelanggan dengan cara menjamin jaringan tidak lemot.

Boleh dikata hampir semua masyarakat di Indonesia, saat ini sudah memiliki gawai, dan dengan alat itu masyarakat bisa berkomunikasi atau berkabar dengan siapapun melalui media sosial, WhatApp, bahkan melakukan transaksi keuangan secara digital.

Kondisi seperti itulah yang menyebabkan pemerintah, khususnya operator telekomunikasi, berlomba-lomba memastikan keandalan jaringan, saat masa puncak liburan akhir tahun.

Ketika jaringan lemot pada saat masyarakat menggunakan sudah dipastikan pelanggan akan mengeluh yang pada akhirnya akan pindah ke operator lain. Ini yang sudah pasti harus dihindari operator telekomunikasi, sehingga berupaya bagaimana menjaga pelanggan agar tetap puas dengan jaringan operator yang dilanggani.

Meskipun lonjakan pemakaian alat telekomunikasi saat liburan Natal dan Tahun Baru selalu berulang setiap tahun, pemerintah dan operator telekomunikasi tetap dituntut untuk siaga agar gangguan tak terjadi.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) Usman Kansong menyebutkan beragam persiapan yang dilakukan pemerintah untuk memastikan layanan komunikasi aman dan andal, saat libur akhir tahun.

Mulai dari koordinasi dengan para penyelenggara telekomunikasi hingga melakukan pengetesan jaringan, menjadi beberapa persiapan yang dilakukan Kementerian Kominfo untuk menghadirkan layanan telekomunikasi andal pada momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Kami memprediksikan bahwa akan terjadi peningkatan trafik telekomunikasi selama periode Natal dan tahun baru ini. Karenanya kami terus berkoordinasi dengan para operator seluler mengenai kesiapannya," kata Usman.

Usman mengatakan dari koordinasi yang telah dilakukan untuk para penyelenggara telekomunikasi, didapati bahwa rata-rata penyelenggara telekomunikasi meningkatkan dan menguatkan kapasitas telekomunikasi.

Langkah pengawasan itu diharapkan dapat menjaga stabilitas layanan telekomunikasi di tengah peningkatan perjalanan saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berlangsung.

Optimasi jaringan itu juga dilakukan di titik-titik keramaian lainnya, seperti jalur mudik, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat wisata, dan permukiman yang berpotensi mengalami pertumbuhan traffic broadband yang signifikan.

Kementerian Kominfo juga akan melakukan pengetesan jaringan atau rehearsal test dan drive test di sepanjang jalur mudik untuk memastikan jaringan kualitas layanan tetap terjaga bagi masyarakat yang melakukan perjalanan darat.

Pemerintah berharap mudik Natal dan tahun baru ini bisa berlangsung lancar, tanpa hambatan berarti. Kalau ada hambatan muncul, pemerintah
menyelesaikan di kesempatan pertama, dalam waktu yang cepat.


Peningkatan trafik

Salah satu operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memprediksi akan terjadi peningkatan trafik mencapai 2-3 kali lipat saat liburan Natal dan tahun baru dibandingkan rata-rata trafik pada kondisi normal hari biasa atau naik sekitar 20 persen dibandingkan trafik Natal dan tahun baru tahun lalu.

Lonjakan trafik, antara lain akan terdorong oleh semakin intensnya pelanggan dalam menggunakan berbagai layanan digital dengan kapasitas besar, yang biasanya dimanfaatkan untuk mengisi masa libur panjang. Diperkirakan pelanggan akan banyak berkirim konten video atau foto, serta akses streaming, baik video, musik, serta gim. Media sosial juga diperkirakan akan menjadi sasaran pelanggan mengisi waktu liburan untuk berbagi meriahnya momen Natal dan tahun baru.

Untuk menjawab kebutuhan pelanggan, maka operator perlu menyiapkan jaringan dengan kapasitas 2 kali lipat lebih besar dari hari normal agar dapat tetap aman jika terjadi lonjakan trafik yang signifikan.

Chief Corporate Affairs PT XL Axiata Marwan O. Baasir mengatakan persiapan jaringan, meliputi, antara lain peningkatan kapasitas, optimisasi di area-area tujuan wisata dan sepanjang jalur transportasi darat (tol dan non tol) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Selain itu juga di sepanjang jalur kereta api, termasuk kereta cepat.

Tim teknis XL Axiata memperkirakan, pergerakan masif akan terkonsentrasi di jalur mudik via jalan tol TransJawa dan TransSumatera dan berpotensi meningkatkan trafik jaringan sekitar 10-20 persen. Tim juga sudah mengidentifikasi kota-kota yang rawan dengan lonjakan trafik, termasuk juga objek wisata dan pusat keramaian, juga titik-titik yang biasa mengalami kemacetan lalu lintas.

Selain itu, juga telah disiapkan rencana rekayasa jaringan jika terjadi kepadatan trafik di suatu lokasi, termasuk pengerahan armada Mobile BTS (MBTS) di berbagai lokasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik. Rekayasa jaringan yang dilakukan ini berupa pengalihan atau pemecahan trafik jika terjadi kepadatan di suatu area. Dengan demikian, lonjakan trafik di suatu lokasi tidak akan menyebabkan penurunan kualitas layanan kepada pelanggan.

Tidak kurang dari 57 unit MBTS telah ditempatkan di berbagai lokasi yang membutuhkan dukungan penguatan kualitas sinyal. Titik-titik lokasi yang dimaksud, antara lain meliputi jalur transportasi utama, lokasi tujuan wisata, pusat keramaian, hingga terminal bus, stasiun kereta, serta bandar udara.

Gede optimistis kualitas layanan data selama liburan panjang nanti akan tetap prima dan pelanggan akan tetap mendapatkan kenyamanan sesuai dengan yang mereka butuhkan.

Kota-kota yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik adalah kota-kota yang juga menjadi tujuan berlibur masyarakat, antara lain di Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, dan Lombok. Kenaikan trafik diperkirakan akan terjadi di area-area yang memiliki komunitas Nasrani cukup besar, yang merayakan Natal, seperti di Sulawesi Utara, Sumatera Utara, serta Nusa Tenggara Timur.

XL Axiata juga telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang tidak terduga, seperti misalnya banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya, yang berpotensi menyebabkan putusnya pasokan listrik ke BTS-BTS.

Untuk itu, ada petugas di lapangan yang akan siaga 24 jam selama masa libur ini. Selain itu juga ada tim yang terus memantau kondisi jaringan di seluruh wilayah layanan XL Axiata melalui pusat monitoring kualitas layanan XL Axiata - Customer Experience and Service Operation Center (CE&SOC) yang berada di kantor pusat di Jakarta.

Dengan kesiapan peningkatan kapasitas jaringan oleh operator telekomunikasi diharapkan pelanggan dalam menggunakan berbagai layanan digital dengan kapasitas besar dari yang biasanya dimanfaatkan untuk mengisi masa libur panjang tidak terganggu.

​​​​​​​

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023