Shanghai (ANTARA) - Kota Shanghai diperkirakan akan diterpa udara paling dingin hingga 25 Desember, yang merupakan rekor suhu terendah dalam 40 tahun, kata biro cuaca setempat di platform Weibo.

Suhu terendah di pusat keuangan China itu pada Kamis akan berkisar antara minus 4 dan minus 6 derajat Celcius di pinggiran Shanghai, dan suhu akan tetap berada di bawah nol derajat sepanjang hari itu di seluruh kota.

Wang Kaiyun (59 tahun), seorang petugas kebersihan di Shanghai, mengatakan dia berangkat dari pinggiran kota dengan sepeda listriknya dan suhu mencapai minus 5 C dalam perjalanan selama satu jam pada Kamis.

"Biarpun memakai sarung tangan, tangan saya merasa kebas dan masih sakit sampai sekarang," katanya.

Meski suhu di kota itu masih jauh lebih hangat ketimbang wilayah lain, rentetan cuaca dingin seperti itu merupakan kondisi yang tidak biasa di Shanghai.

Biro cuaca Shanghai memperkirakan suhu terendah di salah satu pos pengamatan cuaca di pusat kota akan berada di bawah nol selama lima hari berturut-turut hingga 25 Desember.

Rentetan suhu terdingin seperti itu belum pernah terjadi di sana selama 40 tahun.

"Tahun ini tidak normal. Tahun ini sangat dingin dan tahun lalu tidak sedingin ini," kata Li, warga Shanghai berusia 68 tahun.

Udara beku yang dibawa oleh gelombang dingin dari Siberia telah menyebar di seluruh China sejak pertengahan pekan lalu. Banyak provinsi di China utara mencatat rekor baru cuaca pada Desember ketika suhu turun hingga minus 30 C di beberapa kota.

Walaupun hujan salju terbilang sedikit ketimbang di Amerika Utara dan Eropa, dingin yang menusuk, es, dan angin di China telah mengganggu angkutan darat, kereta api, dan udara.

Kondisi itu juga mengerek permintaan terhadap alat pemanas dan menghambat upaya penyelamatan korban gempa di China barat laut, yang menghancurkan lebih dari 200.000 rumah.

Di Lvliang, kota berpenduduk tiga juta jiwa di Provinsi Shanxi, para petugas berusaha memadamkan api di sebuah bangunan dalam cuaca dingin minus 18 C, yang membuat helm dan jaket pelindung mereka cepat dilapisi oleh es, menurut media resmi pada Kamis.

Gelombang dingin juga berpotensi menghentikan pengiriman makanan daring yang sibuk di China.

Di media sosial, sejumlah orang mengaku ragu untuk memesan makanan dalam cuaca ekstrem karena khawatir dengan keselamatan pengantar pesanan.

Kekhawatiran itu mendorong Workers' Daily pada Kamis mengimbau konsumen"untuk tidak tersandera oleh narasi penderitaan," tetapi sebaliknya, memikirkan potensi kerugian yang dialami pengantar pesanan.

Cuaca dingin berkepanjangan di seluruh China diharapkan akan mereda mulai Jumat (22/12) dan suhu kembali naik ke angka rata-rata pada pekan depan, menurut prakiraan cuaca nasional.

Sumber: Reuters

Baca juga: China tekankan pemeriksaan kereta bawah tanah di tengah cuaca dingin

Baca juga: China catat rekor penggunaan listrik dan gas akibat gelombang dingin


 

Pengiriman barang belanja dengan drone sudah mulai di Shanghai


 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023