Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengungkapkan akan melakukan akselerasi database atlet diaspora cabang olahraga renang dan atletik.

Hal tersebut disampaikan Dito Ariotedjo dalam diskusi PSSI Pers bertajuk "Naturalisasi Pemain, Mereduksi atau Memotivasi?" di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis.

"Salah satu yang sudah saya sampaikan saat di (Rapat Kerja Komisi X) DPR, ini mungkin kita butuh akselerasi untuk database diaspora untuk renang dan atletik. Karena apa? dari cabor renang dan atletik itulah nomor-nomor terbanyak di tiap event khususnya Asian Games dan Olimpiade dan di situlah mungkin kita bisa mengangkat langsung secara cepat peringkat kita," kata Menpora Dito Ariotedjo.

Menurut Dito, Kemenpora akan terus memantau sejumlah atlet diaspora yang mempunyai kemungkinan bersaing dengan negara-negara yang berpotensi unggulan di ajang event multinasional.

"Kalau memang kita memiliki atlet yang sekiranya bisa bersaing dengan negara-negara yang mungkin potensi fisiknya lebih besar," ungkap Dito.

Dengan adanya atlet diaspora menurut Dito bisa memberikan dampak kultur dari sisi lain yang dapat dicontohkan kepada para atlet lokal Indonesia.

"Justru kami ingin mencampurkan kultur, di mana saya rasa kultur Indonesia sangat baik, namun kultur di luar juga mungkin banyak yang bisa dicontohkan untuk atlet-atlet lokal kita, ya," ungkap Dito.

Dito Ariotedjo menegaskan pemain diaspora atau keturunan Indonesia bukan untuk mematikan potensi pemain sepak bola lokal.

"Jadi prinsipnya secara garis besar komitmen kami bukan kami ingin mematikan pembinaan lokal. Jadi itu sama sekali tidak benar. Justru kami ini ingin menggali dan mengumpulkan yang memang potensi para diaspora ini," ungkap Dito.
 

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2023