disertasi ini berhasil mengungkapkan berbagai temuan baru terkait kepemimpinan perempuan visioner dan organik dikaitkan dengan keberlanjutan perusahaan, ...
Kota Bogor (ANTARA) - Kehadiran perempuan dalam manajemen puncak korporasi pada dasarnya merupakan implementasi dari kesetaraan dan keragaman gender.

Namun, banyak penelitian melaporkan adanya hubungan kepemimpinan perempuan dengan meningkatnya kinerja perusahaan. Kepemimpinan perempuan bahkan banyak dihubungkan dengan kinerja perusahaan seperti efektivitas organisasi, tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta keberlanjutan.

Demikian benang merah disertasi promovenda  Nina Kurnia Dewi yang disampaikan pada sidang promosi doktor di Kampus Sekolah Bisnis IPB University, Bogor, Kamis (21/12).

Nina kemudian berupaya mengisi kesenjangan penelitian yang ada dengan meneliti kepemimpinan perempuan di lingkungan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

Pasalnya, Kementerian BUMN memiliki program untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan di perusahaan pelat merah melalui jumlah direksi perempuan. Dari 13 persen atau 63 orang--dari total 425 orang-- direktur pada September 2021, Kementerian BUMN menargetkan 25 persen direksi perempuan  tahun 2023.

Hasil penelitian berjudul "Model dan Strategi Pengembangan Kepemimpinan Perempuan untuk Keberlanjutan Perusahaan di BUMN" mengantarkan Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Perum LKBN ANTARA ini meraih gelar akademik tertinggi Doktor (S-3) Manajemen Bisnis Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) University.

Dalam disertasinya, Nina mencatat, dari sekitar 1,6 juta pegawai lingkungan BUMN pada tahun 2022, sekitar 40 persen di antaranya adalah perempuan. Angka tersebut dinilai selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang menunjukkan persentase seimbang, yakni 50,5 persen penduduk laki-laki dan 49,5 persen penduduk perempuan dari total sekitar 275,8 juta jiwa penduduk Indonesia.

Istri dari Dr. Taufiq Hidayat itu menilai kondisi tersebut menggambarkan bahwa perempuan merupakan sumber daya yang signifikan sehingga perlu diberikan perhatian untuk peningkatan kualitas sebagai sebuah ikhtiar bagi pembangunan Indonesia.

Responden pada penelitian Nina yaitu para perempuan pemimpin di seluruh perusahaan BUMN serta anak atau cucu BUMN pada level direksi (BoD) dan level 1 (satu) tingkat di bawah direksi atau kepala divisi/general manager (BoD-1).

Berdasarkan teknik penelitian survei dengan menggunakan metode sensus, penelitian, dan tingkat keikutsertaan responden pada penelitian yang dilakukan, mencapai response rate 73 persen, dengan jumlah responden 214 orang.

Ibu dari dua buah hati itu menyimpulkan bahwa karakter kepemimpinan organik perempuan perlu dipertahankan, bahkan perlu terus ditingkatkan bagi perempuan pemimpin di BUMN karena karakter tersebut terbukti berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan.

Kemudian juga menyimpulkan bahwa karakter kepemimpinan perempuan visioner dapat dikembangkan lebih lanjut dengan peningkatan kompetensi bisnis pada perempuan pemimpin. Karena karakter tersebut dinilai berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan dengan mediasi penuh dari kompetensi bisnis.

Nina juga menyarankan, agar pengembangan kepemimpinan perempuan di BUMN dapat berfokus pada peningkatan keterampilan memimpin sehingga dihasilkan perempuan  leader yang tidak sekadar seorang manajer, tapi pemimpin perempuan yang mampu menginspirasi, memberi motivasi, dan menjadi role model bagi jajaran dan perusahaan.

Tak hanya itu, perempuan kelahiran Pekalongan, 18 Mei 1971 ini juga berpendapat bahwa kepemimpinan perempuan yang perlu dikembangkan adalah pengambilan keputusan atau menentukan pilihan serta sumber komitmen organisasi atau sumber kekuatan dalam memimpin.


Kebaruan dan keunggulan disertasi

Nina menjalani sidang promosi doktor yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc di Kampus Sekolah Bisnis IPB University, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, pukul 13.00 WIB dengan jajaran penguji Dr. Ir. Zaim Uchrowi, MDM, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti M.Si., Prof. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc, serta Dr. Linda Karlina Sari, S.Stat, M.Si.

Disertasi dengan promotor Prof. Dr. Ir. Arif Imam Suroso M.Sc, Dr. Ir. Idqan Fahmi M.Ec, dan Prof. Dr. Ir Rizal Sjarief Sjaiful Nazil D.E.S.S. menjadi buah manis dari perjuangannya selama beberapa tahun menempuh pendidikan untuk gelar akademik tertinggi dengan nilai "sangat memuaskan".
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi menjalani sidang promosi doktor di Sekolah Bisnis IPB University, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023). ANTARA/M Fikri Setiawan

Sejumlah pimpinan di lingkungan Kantor Berita Indonesia hadir memberikan dukungan kepada Nina yang merupakan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA dalam menjalani Sidang Promosi Doktor (S-3) Manajemen dan Bisnis SB-IPB University.

Mereka yang hadir, antara lain, Direktur Utama Akhmad Munir serta Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis, dan Teknologi Informasi Jaka Sugiyanta. Kemudian, Anggota Dewan Pengawas Mayong Suryo Laksono serta sejumlah pejabat lainnya hingga rekan sejawat, teman kuliah dan keluarga.

Prof. Dr. Ir. Arif Imam Suroso M.Sc, selaku Ketua Komisi Pembimbing menyampaikan selamat kepada Nina yang berhasil menyelesaikan program doktor dengan nilai "sangat memuaskan".

Ia menilai, kebaruan dan keunggulan disertasi yang dipaparkan Nina dalam sidang promosi terbuka dapat ditinjau dalam lima butir poin. Pertama, disertasi tersebut berkontribusi di dalam mengembangkan kepemimpinan perempuan bagi keberlanjutan perusahaan BUMN.

Kedua, disertasi ini berhasil mengungkapkan berbagai temuan baru terkait kepemimpinan perempuan visioner dan organik dikaitkan dengan keberlanjutan perusahaan, melalui kompetensi khusus dan kompetensi organisasi.

Ketiga, disertasi ini berhasil mengungkap temuan baru tentang kepemimpinan organik perempuan dikaitkan dengan keberlanjutan melalui kemampuan leadership. Keempat, disertasi ini juga berhasil mengungkap temuan baru terkait kepemimpinan perempuan visioner hubungannya dengan keberlanjutan BUMN melalui kompetensi.

Kelima, disertasi ini menghasilkan model dan strategi pengembangan kepemimpinan perempuan untuk keberlanjutan perusahaan melalui mediasi kompetensi.

Nina Kurnia Dewi merupakan putri dari pasangan almarhum R. Nemuharjo dan almarhumah Umi Zaidah.

Setelah tamat dari SMA di Pekalongan, Nina melanjutkan pendidikan S-1 melalui jalur Undangan Saringan Masuk IPB (USMI) pada tahun 1989, memilih Jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIN), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) dan lulus pada 1993.

Mengawali pekerjaan sebagai Analis Penjaminan Kredit pada PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada tahun 1996, Nina kemudian melanjutkan studi S-2 Program MBA pada The University of Queensland Business School di Brisbane Australia, melalui beasiswa Australian Development Scholarship (ADS).

Karier Nina selanjutnya adalah sebagai Kepala Cabang Jamkrindo Mataram, Kepala Divisi Umum, Kepala Divisi MSDM, Kepala Wilayah I, Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM & Konsultasi Manajemen dan saat ini Nina adalah Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN Antara, sejak April 2018.

Cukup aktif berorganisasi dengan pengalaman sebagai Ketua Koperasi Warga Jamkrindo Sejahtera (Kowajasa) tahun 2015-2018, saat ini Nina adalah Koordinator Bidang Komunikasi Publik Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dan Srikandi BUMN sejak 2020.

Menggemari menulis, beberapa buku merupakan karya Nina yaitu "Penjaminan Kredit, Mengantar UMKM Mengakses Pembiayaan" (Penerbit Alumni, 2006), "Commuter Marriage" (IPB Press, 2013) dan "Kerja di Jaman Now" (Balai Pustaka, 2018). Sebagai perempuan pekerja, Nina mendapatkan beberapa penghargaan yaitu sebagai Kartini BUMN Bronze Winner versi Majalah BUMN Track (2014) dan sebagai Dewi BUMN versi MarkPlus (2018).

Istri dari Taufiq Hidayat dan ibu dari Ilham Nashrullah dan Queena Nabila itu menempuh pendidikan S-3 di Program Doktor Manajemen Bisnis dan bergabung di DMB-14 Sekolah Bisnis IPB pada tahun 2018 dan memilih penelitian dan penulisan disertasi dengan judul “Model dan Strategi Pengembangan Kepemimpinan Perempuan untuk Keberlanjutan Perusahaan di BUMN”.


Editor: Achmad Zaenal M
 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023