Mereka setuju dengan keluhan saya karena dari data juga bisa dilihat. Tetapi sulit karena orang utama di Addax sudah keluar, jadi saya agak kesulitan."
Jakarta (ANTARA News) - Pebalap nasional Rio Haryanto mengutarakan niatnya untuk pindah tim pada musim tahun depan dari Addax Barwa, tim naungannya selama GP2 musim 2013.

Rio yang sebelumnya berencana hanya dua tahun di arena GP2, memang berniat menambah jam terbangnya di seri balapan tersebut.

"Tahun depan sepertinya saya akan pindah tim. Saya kurang puas dengan performa mobilnya, kalau kurang puas dengan performa pasti akan coba mobil lain atau tim lain," kata Rio, saat menggelar acara buka puasa bersama di Jakarta, Selasa.

Namun Rio mengaku belum menentukan bergabung dengan tim mana untuk bisa menunjang pebalap asal Solo, Jawa Tengah itu bisa kembali ke level atas. "Sampai saat ini belum pilih tim tetapi sudah melihat dua sampai tiga pilihan yang akan kita coba," ujar pebalap berusia 20 tahun itu.

Pada musim kedua kariernya di GP2, Rio telah melewati tujuh seri namun ia mengaku cukup bersusah payah untuk bisa meraih poin. Rio hanya mengumpulkan poin 20 dari enam seri sebelumnya dan tetap menempati posisi ke-18 klasemen sementara lomba balap mobil GP2Series tahun ini.

"Tahun lalu saya lebih kompetitif sebagai rookie, beberapa kali saya capai pole position tapi ada beberapa insiden. Kalau tahun ini saya kesulitan dapat poin selain karena persaingan kuat," jelas Rio.

Rio mengatakan sejak bergabung dengan Addax Barwa, ia berharap bisa masuk posisi lima besar dengan improvisasinya dari pengalamannya sebelumnya di musim pertama tahun 2012. Tahun lalu bersama timnya Carlin, penampilan Rio sebagai rookie cukup mengancam. Hal itu yang membuatnya bisa optimistis namun ternyata ia justru harus berjuang lebih keras untuk bisa mengoleksi poin di musim kedua.

"Dari awal masuk saya sudah kesulitan. Pertama kali dengan Addax saya langsung di urutan belakang, progress ada tetapi lambat. Kalau bisa dibilang, lebih kompetitif tahun lalu. Saya sering dapat poin ya walaupun kadang saya melakukan kesalahan seperti di Malaysia dan Belgia. Kalau tidak ada kesalahan saat itu saya pasti sudah di sepuluh besar," jelas Rio.

Kesulitannya di Addax, lanjut Rio, juga karena salah satu kuncian utama Addax keluar dari tim, padahal hubungannya dengan personel tim sebenarnya tidak ada masalah.

"Kalau di trek, mobilnya sangat sulit tampil maksimal. tetapi dengan personel tim saya sangat dekat tetapi memang belum ada settingan yang pas saja. Mereka bukan tim yang jelek, tahun sebelumnya tampil sukses dengan pebalap-pebalapnya tetapi tahun itu memang bannya belum Pirelli, Pirelli sangat sensitif," papar Rio.

Rio mengaku sudah komplain dengan tim. "Mereka setuju dengan keluhan saya karena dari data juga bisa dilihat. Tetapi sulit karena orang utama di Addax sudah keluar, jadi saya agak kesulitan," tambahnya. (M047)

Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013