Untuk penggunaan digitalisasi ini terutama penggunaan QRIS ini, memang sudah menjadi program bersama.
Jayapura (ANTARA) -
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mendorong perbankan se-Tanah Papua untuk gencar melakukan sosialisasi terkait penggunaan nontunai khususnya pada metode pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
 
Asisten Direktur Tim Implementasi Kekda BI Papua Remon Samora, di Jayapura, Jumat, mengatakan berdasarkan data sepanjang Januari hingga Oktober 2023 transaksi non tunai tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan 2022 .
 
“Misalnya pada transaksi QRIS sejak Januari-Desember 2022 volume transaksinya yakni Rp720 ribu, namun pada 2023 naik menjadi Rp2 juta, atau naik 2,7 kali lipat dari Januari hingga Oktober,” katanya pula.
 
Menurut Remon, untuk itu pihaknya sangat memberikan apresiasi kepada perbankan yang telah melakukan sosialisasi penggunaan nontunai.
 
"Untuk penggunaan digitalisasi ini terutama penggunaan QRIS ini, memang sudah menjadi program bersama, Bagaimana masyarakat di Tanah Papua ini tidak hanya sekadar memiliki rekening di tabungan perbankan, tapi juga mulai menggunakan media-media pembayaran nontunai," ujarnya.
 
Dia menjelaskan seperti pada pelaksanaan pasar murah Bank Papua setiap transaksi wajib menggunakan QRIS.
 
"Berdasarkan pantauan kami, penggunaan QRIS memang mulai alami peningkatan yang aman melihat antusiasme masyarakat untuk mulai beralih dari yang tunai ke nontunai, ini semakin hari semakin meningkat apalagi, dari perbankan sendiri terus melakukan edukasi," katanya lagi.
 
Pihaknya juga terus mengimbau agar masyarakat, penjual menggunakan transaksi nontunai, dalam hal ini QRIS, karena banyak manfaat serta keunggulan terutama, dalam mengurangi risiko tingkat kejahatan.

"Selain untuk belanja, masyarakat juga dapat menggunakan QRIS tidak hanya untuk pembayaran tetapi juga bisa untuk kirim uang," ujarnya lagi.

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023