Efisiensi tadi dijelaskan bisa sampai 30 persen, bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita 0,8 persen sampai 1 persen lebih
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa digitalisasi berhasil menghemat 30 persen dari dana sebesar Rp1.600 triliun dalam program E-Katalog.

“Rp1.600 triliun, kita goverment kita masukkan, kita berharap itu bisa selesai tahun ini. Tahun depan Rp1.600 triliun, itu akan menghemat luar biasa. Dan itu akan membuat kemajuan sekitar 30 persen bisa kita hemat,” kata Luhut dalam kegiatan Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas secara virtual di Jakarta, Jumat.

Menurut Luhut, langkah digitalisasi tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap penghematan dana seiring dengan peran E-Katalog dalam pengelolaan keuangan pemerintah. Digitalisasi memberi dampak positif terhadap efisiensi pengelolaan dana dalam program tersebut.

Luhut juga menilai program E-Katalog tidak hanya berhasil menghemat dana sebesar 30 persen dari total anggaran Rp1.600 triliun, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menurunkan kasus korupsi di Indonesia.

Dia menyebut bahwa adopsi teknologi digital dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah telah menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan terukur.

“Saya garis-bawahi mengenai era digitalisasi ini, jadi masalah korupsi akan sangat banyak turun dengan E-Katalog,” ucap Luhut.

Bahkan Luhut menilai bahwa adopsi pengadaan barang melalui E-Katalog di Indonesia diyakini juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Dan efisiensi tadi dijelaskan bisa sampai 30 persen, bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita 0,8 persen sampai 1 persen lebih,” jelas Luhut.

Ia menilai program E-Katalog menjadi landasan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Dengan menerapkan teknologi digital, efisiensi penggunaan dana mencapai 30 persen, menciptakan ruang fiskal yang lebih besar untuk mendukung program-program pembangunan dan investasi.

“Presiden tidak bosan-bosan mengingatkan kami mengenai digitalisasi ini, saya kira tidak segera selesai besok (atau) lusa, tapi kalau kita fokus, dan mengerahkan anak Indonesia yang hebat-hebat, saya kira ini kita akan capai,” kata Luhut.

Baca juga: Sandiaga: Melalui digitalisasi pertumbuhan ekonomi lebih efisien
Baca juga: IDSF: Keandalan infrastruktur digital penting jelang libur akhir tahun


Di tempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Kemenko Marves Odo RM Manuhutu mengatakan bahwa digitalisasi menciptakan transparansi hingga penghematan anggaran.

“Dengan adanya digitalisasi ini memang kita bisa melihat beberapa hasil yang baik salah satunya adalah konsolidasi pembelian laptop oleh sejumlah kementerian,” kata Jodi.

Jodi menyebut konsolidasi pengadaan laptop yang dilakukan beberapa bulan lalu di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang (LKPP) bisa menghemat setelah pengadaan melalui E-Katalog.

“Jadi, harga awalnya Rp15 juta per laptop, kemudian bisa turun sampai Rp5 juta per laptop. Jadi, efisiensinya tinggi karena adanya transparan dan semua bisa melihat dan membagikan harga yang ada di pasar dengan harga yang dijual di pemerintah,” terang Jodi.

Dia mengatakan rencana penyerapan di E-Katalog pada tahun ini bisa mencapai Rp900 triliun sampai Rp1000 triliun untuk belanja produk-produk dalam negeri dengan begitu dapat menciptakan lapangan kerja.

Baca juga: Bappenas: Indonesia gencar laksanakan digitalisasi birokrasi
Baca juga: LKPP sebut pengadaan barang jasa dari produk lokal capai 89,7 persen


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2023