Dengan satu KTP mau berobat pun tidak pusing lagi, semua terkoneksi dengan KTP Sakti.
Karawang (ANTARA) - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, mengatakan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. selalu mengunjungi desa saat kampanye karena tak melupakan asalnya sebagai anak desa.

"Ganjar-Mahfud itu adalah calon presiden dan calon wakil presiden. Itulah nomor urut 3. Itu calon pemimpin, mereka datang dari desa, dari kampung, sama dengan ibu bapak sekalian, sama banget," ujar Arsjad di Desa Barugbug, Jatisari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu.

"Alhamdulillah, mereka dapat pendidikan, masuk jadi anggota DPR dan sekarang jadi capres dan cawapres, tetapi aslinya datang dari desa," katanya.

Ia menyebutkan dari ujung Sabang sampai Merauke, Ganjar dan Mahfud selalu menyempatkan waktu mengunjungi desa atau kampung untuk berdialog dengan masyarakat, termasuk petani dan nelayan.

Menurut dia, ciri khas inilah yang tak dimiliki oleh paslon lain. Pasalnya, Ganjar-Mahfud selalu mengunjungi desa dan menampung aspirasi rakyat.

"Cara tersebut justru membuktikan bahwa Ganjar dan Mahfud tak lupa asalnya," ucap Arsjad.

Arsjad menilai Ganjar sudah menunjukkan gaya turun ke desa sejak masih menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Bukan sekadar berkampanye, Ganjar bahkan memilih menginap di rumah warga agar dapat berdialog dalam suasana yang santai.

Baca juga: Arsjad Rasjid sosialisasi cara coblos Ganjar-Mahfud di Karawang
Baca juga: Ganjar ke Jabar dan Jateng, Mahfud ke Jatim pada hari ke-26 kampanye


"Mas Ganjar itu sudah dari dahulu begitu. Makanya, selalu ingat turun ke kampung, dan selalu mau tidur di rumah rumah ibu bapak sekalian, hebat tidak? Bayangkan datang ke mana-mana, tetapi tidur di rumah warga, itu luar biasa. Mana ada calon yang lain begitu, tidak ada 'kan, tidak ada bapak ibu sekalian, cuman Mas Ganjar yang begitu, itulah bedanya Mas Ganjar dengan capres lain," ungkapnya.

Ia menyebutkan Ganjar Pranowo juga memiliki perbedaan yang mencolok dengan capres lain, yakni sat set yang artinya gesit, cepat, dan lincah.

Hal itu juga tercermin dari program 'Sat Set' yang diusung Ganjar dan Mahfud untuk mengatasi persoalan atau masalah yang dihadapi masyarakat.

Salah satu kebijakan yang didorong Ganjar-Mahfud, yaitu memberikan subsidi pupuk dan benih agar harganya terjangkau oleh petani. Selain itu, petani dan nelayan pun akan diberi asuransi.

"Ganjar-Mahfud berkomitmen menaikkan subsidi pupuk. Sekarang pupuk mahal 'kan? Ganjar-Mahfud menjamin pupuk yang murah. Terus apa lagi? Subsidi pupuk juga naikkan, terus ada lagi mau dikasih asuransi," jelas Arsjad.

Ia menuturkan bahwa asuransi untuk petani dimaksudkan agar ketika panen gagal, uang akan kembali karena sudah ada proteksi dari asuransi.

"Kalau nanti gagal panen, karena sudah diasuransi, nanti dapat duit (klaim) untuk itu. Akan tetapi, jangan sampai sengaja gagal panen, ya. Kalau sampai terjadi gagal panen saja, baru dikasih karena diganti sama asuransi," imbuhnya.

Selain itu, Ganjar-Mahfud juga memiliki program untuk pemerataan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat dari kota hingga ke desa adalah KTP Sakti.

"Nah Sakti itu sebenarnya singkatan, yaitu Satu Kartu Terpadu Indonesia. Artinya kita tidak pusing-pusing, kalau banyak kartu pusing, kita taruh dompet juga tidak muat kartunya banyak. Dengan satu KTP Sakti, cukup punya satu KTP mau minta pupuk murah tinggal pakai KTP, mau dapat subsidi bisa dari KTP," tambah Arsjad.

Ia menambahkan bahwa KTP Sakti juga lebih praktis untuk mempermudah semua layanan publik.

"Dengan satu KTP mau berobat pun tidak pusing lagi, semua terkoneksi dengan KTP Sakti," pungkasnya.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023