New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB) mengirim S&P 500 ke rekor penutupan tertinggi baru, didorong data ekonomi yang kuat dari China, Eropa dan Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 128,48 poin (0,83 persen) menjadi berakhir di 15.628,02.

Indeks saham S&P 500, ukuran pasar lebih luas, naik 21,14 poin (1,25 persen) ke rekor penutupan tertinggi selama ini di 1.706,87.

Sementara indeks komposit teknologi Nasdaq ditutup melonjak 49,37 poin (1,36 persen) menjadi 3.675,74.

"Rata-rata indeks utama menetap di dekat tertinggi mereka karena data PMI manufaktur yang lebih baik dari perkiraan dari China, zona euro, dan Amerika Serikat membantu menarik investor ke dalam penawaran tinggi atas ekuitas global," kata analis Briefing.com dalam sebuah catatan pasar.

Sektor keuangan dalam permintaan yang panas. Pada Dow, Bank of America naik 2,4 persen, JPMorgan Chase naik 1,5 persen dan American Express bertambah 2,5 persen.

Anggota Dow terbesar, ExxonMobil, jauh tertinggal, jatuh 1,1 persen setelah labanya datang di 1,55 dolar AS per saham, jauh di bawah 1,90 dolar AS yang diharapkan oleh pasar. Raksasa minyak itu melaporkan produksi minyaknya lebih rendah dan margin penyulingannya melemah.

Procter & Gamble naik 1,7 persen setelah mengalahkan perkiraan laba dua sen pada 79 sen per saham. Investor telah menyambut kembalinya AG Lafley, yang berbicara pada sebuah konferensi analis untuk pertama kalinya sejak datang kembali sebagai kepala eksekutif.

Saham raksasa minyak Inggris-Belanda Royal Dutch Shell yang diperdagangkan di AS, anjlok 5,7 persen, setelah melaporkan laba yang lebih rendah yang termasuk biaya mengejutkan 2,1 miliar dolar AS karena penurunan beberapa nilai properti serpih minyak di Amerika Utara.

Chesapeake Energy, produsen besar gas alam, melonjak 7,1 persen setelah hasilnya mengalahkan harapan karena margin lebih lebar. Pendapatannya datang di 4,7 miliar dolar AS dibandingkan dengan perkiraan sebesar 3,2 miliar dolar AS. Perusahaan telah meningkatkan produksi minyaknya untuk mengambil keuntungan dari harga minyak mentah yang lebih tinggi.

Penjualan mobil pada Juli yang terbaik sejak 2006 membantu produsen otomotif. General Motors melonjak 1,7 persen dan Ford naik 1,8 persen.

CBS naik 3,9 persen setelah labanya mengalahkan harapan dengan 4 sen pada 76 sen per saham. Pendapatan dari lisensi konten dan iklan meningkat.

Pengecer JC Penney kehilangan keuntungan awal dan merosot 0,1 persen setelah menyangkal sebuah laporan bahwa pemberi pinjaman komersial CIT telah menghentikan pengiriman ke toko-toko Penney. Sahamnya jatuh 10,2 persen pada Rabu setelah berita tersebut.

Harga obligasi melemah. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak menjadi 2,72 persen dari 2,59 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,77 persen dari 3,65 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. 


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013