Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para kader dan calon legislatif dari Partai Demokrat agar jangan terlalu banyak berjanji kepada rakyat karena nantinya tidak mampu ditepati.

"Jangan berjanji muluk-muluk. Karena semakin banyak berjanji tidak bisa ditepati," kata SBY, di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan Presiden RI ke 6 itu dalam pidatonya pada pertemuan konsolidasi kader dan calon legislatif dari Partai Demokrat se-Aceh, di Banda Aceh.

SBY menyampaikan Aceh telah melewati ujian bencana tsunami dan konflik hingga terwujudnya perdamaian. Maka, tugas pemerintah hari ini harus memikirkan dan berupaya Aceh mendapatkan keadilan, kesejahteraan dan masa depan yang baik.

"Masalah dan tantangan selalu ada, kalau kita ikhtiar, saya yakin Aceh melihat masa depan yang cerah. Maka, peringatan 19 tahun tsunami hari ini bisa dijadikan momentum untuk membuka dan membangun Aceh yang lebih baik," ujarnya.

"Saya mengajak khususnya Aceh agar melakukan sesuatu yang benar-benar bisa menjadi mewujudkan harapan. Insya Allah bisa," ujar SBY.

Dalam kesempatan ini, SBY mengingatkan para caleg yang sedang berjuang untuk pemilu 2024, diharapkan dapat bekerja secara gigih, dan lurus di jalan Allah SWT.

"Semuanya harus berupaya siang dan malam dengan gigih. Insya Allah diberikan berkah. Terus lah menyapa rakyat. Dengarkan suara, harapan, dan ketahui persoalan rakyat. Jangan berjanji muluk-muluk," katanya.

Menurut SBY, jika sudah mengetahui pasti apa harapan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat maka setelah nantinya terpilih, bisa secara tepat dan benar dalam melaksanakan programnya.

"Sampaikan juga jika kembali Demokrat ke pemerintahan dan DPR, yang dulu pernah kita lakukan, Insya Allah akan kita lakukan kembali, dan ditingkatkan. Peningkatan ekonomi, hutang turun, lapangan pekerjaan terbuka," demikian SBY.

Baca juga: SBY ziarah ke korban tsunami Aceh di kuburan massal Siron
Baca juga: SBY: Jangan menebar janji yang muluk-muluk

 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023