Jika saat ini ada beberapa investor yang melakukan beberapa penyesuaian pilihan saham di dalam portofolionya, itu adalah keinginan investor. Yang harus kami lakukan adalah dengan menarik minat investor untuk kembali berinvestasi di pasar modal Indone
Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus mengupayakan membuat pasar modal lebih baik dengan melakukan pendalaman pasar (market deepening) serta perbaikan produk investasi.

Anggota Dewan Komisioner Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan serangkaian upaya untuk melakukan pendalaman pasar dan perbaikan produk investasi agar dapat menarik minat investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.

"Jika saat ini ada beberapa investor yang melakukan beberapa penyesuaian pilihan saham di dalam portofolionya, itu adalah keinginan investor. Yang harus kami lakukan adalah dengan menarik minat investor untuk kembali berinvestasi di pasar modal Indonesia," ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, OJK juga akan terus melakukan beberapa upaya salah satunya dengan mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) di pasar modal Indonesia.

"Kami sudah ada pembicaraan. Jika BUMN masuk ke pasar modal, nilai pasar modal akan bertambah signifikan. Namun, hal tersebut merupakan ranah dan kewenangan dari Kementerian BUMN," ucap Nurhaida.

Ia mengaku bahwa OJK hanya dapat memberikan pemahaman kepada perusahaan BUMN terkait dari manfaat melakukan IPO. Pasalnya, dengan melakukan IPO, perusahaan BUMN dapat menerapkan tata kelola perusahaan lebih baik (GCG). Syarat bagi emiten di pasar modal Indonesia adalah memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

Nurhaida mengaku bahwa pihaknya sedang memproses izin lima emiten untuk melakukan IPO, calon emiten tersebut rencananya akan tercatat di BEI pada semester kedua 2013.

Berdasarkan data BEI, ada 24 emiten yang melakukan pencatatan saham perdana di sepanjang tahun ini dengan total emisi senilai Rp12,79 triliun.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan bahwa sebanyak delapan calon emiten yang menunggu proses izin pelaksanaan IPO, yakni PT Puradelta Lestari, PT Sido Muncul, PT Grand Kartech, PT Arita Prima, PT Bank Indeks Selindo, PT Link Net, PT Siloam International Hospital, dan PT Andira Agro.
(KR-ZMF/D007)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013