Dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandakan dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana melalui agen penjual efek reksa dana (selling agent/SA) berbasis financial technology
Jakarta (ANTARA) - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 12,13 juta Single Investor Identification (SID) per 20 Desember 2023, atau tumbuh 17,60 persen year to date (ytd) dibandingkan sebanyak 10,31 juta SID per 31 Desember 2022.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat dalam diskusi media di Jakarta, Rabu, menjelaskan dari jumlah tersebut sekitar 99,66 persen merupakan investor individu dan 0,34 persen merupakan investor institusi.

Kemudian, investor saham dan surat berharga lainnya sebanyak 5,23 juta SID, investor reksa dana sebanyak 11,37 juta SID, serta investor surat berharga negara atau SBN sebanyak 999 ribu SID.

Dari sisi demografi, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,33 persen laki-laki, 56,47 persen usia di bawah 30 tahun, 32,99 persen pegawai (negeri, swasta dan guru), 64,73 persen lulusan SMA, 46,32 persen berpenghasilan 10-100 juta per bulan, serta 68,14 persen berdomisili di Pulau Jawa.

“Dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandakan dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana melalui agen penjual efek reksa dana (selling agent/SA) berbasis financial technology (fintech),” ujar Direktur Penyelesaian, Kustodian dan Pengawasan Eqy Essiqy.

Eqy melanjutkan, hal tersebut membuktikan bahwa platform digital menjadi sarana yang paling banyak dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Lebih lanjut, jumlah aset saham dan surat berharga lainnya yang tercatat di sistem C-BEST KSEI meningkat 14,86 persen (ytd) menjadi 7.715 triliun pada 20 Desember 2023, sedangkan, jumlah saham dan surat berharga lainnya meningkat 16,73 persen (ytd) mencapai 2.874 saham dan surat berharga lainnya.

Dari kinerja reksa dana, jumlah Asset Under Management (AUM) yang tercatat di KSEI menurun 3,76 persen (ytd) dari Rp797,31 triliun pada 2022 menjadi Rp767,32 triliun pada 20 Desember 2023, dengan jumlah produk reksa dana menurun 6,84 persen (ytd) menjadi 2.249 pada 20 Desember 2023.

Dalam memperingati hari ulang tahun ke-26 KSEI ini, KSEI bersiap mengimplementasikan tiga rencana strategis untuk mengembangkan pasar modal Indonesia.

“KSEI menetapkan beberapa program strategis di tahun 2023 sebagai upaya untuk pendalaman dan perluasan layanan pada era digital, melalui penguatan infrastruktur, inovasi dan pengawasan yang terintegrasi, untuk mewujudkan KSEI sebagai information hub dan financial hub,” ujar Samsul.

Rencana strategis KSEI yang akan diimplementasikan tahun depan adalah platform administrasi prinsip mengenal nasabah atau know your customer (KYC).

KSEI telah mengembangkan platform untuk layanan administrasi prinsip mengenali nasabah (LAPMN) yang diberi nama centralized investor data management system (CORES.KSEI).

Pengembangan platform LAPMN mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah (LAPMN) yang diterbitkan 8 Agustus 2023.


Baca juga: Sri Mulyani: Modal asing masuk Rp60,67 triliun ke pasar keuangan RI
Baca juga: BEI sebut sektor keuangan dan properti berpotensi ‘cuan’ di 2024
Baca juga: OJK luncurkan Peta Jalan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023