KSEI mampu menyelesaikan program pengembangan dan inovasi baru dengan baik di industri Pasar Modal Indonesia sepanjang tahun 2023
Jakarta (ANTARA) - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meraih Marquee Award sebagai The Best Central Securities Depository in Southeast Asia in 2023 versi Alpha Southeast Asia.

Ini merupakan yang keenam kalinya KSEI meraih penghargaan, setelah sebelumnya meraihnya pada tahun 2016, 2018, 2019, 2021 dan 2022.

"Dukungan dan kerja sama dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self Regulatory Organization (SRO) dan pelaku pasar modal nasional berandil besar, sehingga KSEI mampu menyelesaikan program pengembangan dan inovasi baru dengan baik di industri Pasar Modal Indonesia sepanjang tahun 2023," ujar Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa.

Selama 2023, Ia menjelaskan inisiatif KSEI di antaranya pengembangan infrastruktur terkait alternatif penyimpanan dana nasabah pada Sub Rekening Efek (SRE), serta Investor Fund Unit Account (IFUA).

“Inisiatif pemanfaatan SRE dan IFUA sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah pasar modal ini bertujuan untuk memudahkan investor khususnya investor individu mulai dari melakukan pembukaan rekening investasi, saat bertransaksi, hingga penyelesaian transaksi,” ujar Samsul.

Baca juga: KSEI: Pasar modal menumbuhkan jiwa berwirausaha anak muda Jambi

Baca juga: KSEI - VSDC kerja sama kembangkan pasar modal di Indonesia dan Vietnam


Selain dengan Rekening Dana Nasabah (RDN), lanjutnya, dengan sistem itu investor dapat menggunakan SRE dan IFUA sebagai alternatif penyimpanan dana untuk bertransaksi di pasar modal.

Samsul melanjutkan KSEI juga telah merampungkan pengembangan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah (LAPMN) atau CORES.KSEI, yang merupakan layanan penyimpanan data, informasi dan dokumen nasabah atau calon nasabah yang tersentralisasi untuk mendukung proses costumer due diligence (CDD) dan enhanced due diligence (EDD) yang dilakukan oleh Pelaku Jasa Keuangan (PJK).

“CORES.KSEI merupakan kontribusi KSEI dalam menciptakan pasar modal yang wajar, tertib, teratur dan efisien. Terlebih jumlah investor terus tumbuh pesat. Nantinya nasabah atau calon nasabah tidak perlu lagi mengirimkan data dan dokumen yang sama secara berulang apabila ingin membuka rekening investasi di PJK lain,” ujar Samsul.

Lebih lanjut, KSEI juga memperkuat komitmen terhadap pembangunan pasar modal Indonesia dan industri keuangan regional melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Viet Nam Securities Depository and Clearing Corporation (VSDC) pada 18 Oktober 2023, yang menandai sebagai kerja sama ke-8 antara KSEI dengan Central Securities Depository (CSD) lainnya.

“Kerja sama ini, selain untuk meningkatkan kecepatan pertukaran Informasi terkait infrastruktur pasar modal dan industri keuangan di kedua negara, juga menjadi model untuk membina kerja sama dan pertumbuhan di seluruh Asia Tenggara,” ujar Samsul.

Selanjutnya, beberapa rencana strategis KSEI lainnya, meliputi perluasan Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) agar dapat digunakan untuk industri lainnya, serta pengembangan EASY agar dapat digunakan untuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pemegang Unit Penyertaan dan Pemegang Efek Bersifat Utang dan Sukuk.

Baca juga: KSEI angkat Samsul Hidayat sebagai direktur utama periode 2023-2027

Baca juga: Resmi jadi bank kustodian, BTN targetkan kelola dana Rp12 triliun

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024