Cirebon (ANTARA) -
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, mendata capaian investasi di wilayahnya yang mencakup Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) sudah terealisasi sampai 85,2 persen dari target Rp10,78 triliun pada 2023.
 
“Target investasi Ciayumajakuning tahun 2023 adalah sebesar Rp10,78 triliun dan 85,2 persen target realisasinya sudah tercapai,” kata Kepala KPw BI Cirebon Hestu Wibowo saat ditemui di Cirebon, Kamis.
 
Hestu menyampaikan presentase realisasi investasi itu bersumber dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) se-Ciayumajakuning, yang dihimpun sampai dengan triwulan ketiga tahun 2023.
 
Berdasarkan data tersebut, kata dia, investasi di Ciayumajakuning tumbuh secara konsisten dan berkontribusi sebesar 5,74 persen terhadap target penanaman modal yang ada di Jawa Barat.
 
“Jawa Barat adalah provinsi dengan tingkat investasi terbesar secara nasional, Ciayumajakuning memberikan kontribusi 5,74 persen. Saya rasa ini sumbangan positif,” ujarnnya.
 
Hestu mengungkapkan bila dirinci dari data itu pangsa penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Ciayumajakuning menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan sektor investasi paling dominan berada pada bidang pertambangan sekitar 45,91 persen.
 
Kemudian, bidang tanaman pangan dan perkebunan di Ciayumajakuning menempati urutan kedua sebagai sektor investasi yang cukup diminati oleh PMDN dengan angka 17,68 persen.
 
Di urutan selanjutnya, ungkap Hestu, PMDN di Ciayumajakuning pun berinvestasi pada bidang industri mineral non logam sekitar 12,51 persen, perdagangan dan reparasi sebesar 8,53 persen serta sektor lainnya di angka 15,37 persen.
 
“Kami di Ciayumajakuning selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk bagaimana memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi,” tuturnya.
 
Masih merujuk data serupa, Hestu mengatakan untuk pangsa penanaman modal asing (PMA) di Ciayumajakuning didominasi oleh kegiatan investasi pada bidang industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi dengan angka 61,98 persen.
 
Sedangkan untuk sisanya, PMA di Ciayumajakuning menanamkan modalnya pada sektor tanaman pangan dan perkebunan sekitar 13,85 persen, pertambangan sebesar 11,19 persen, industri makanan pada angka 3,46 persen serta bidang lainnya sekitar 9,51 persen.
 
Dia menekankan agar laju investasi di Ciayumajakuning bisa tumbuh secara konsisten, maka perlu ada kebijakan-kebijakan untuk memudahkan investor dalam berinvestasi misalnya dengan efisiensi perizinan.
 
Hestu menilai bahwa semua sarana pendukung untuk menumbuhkan sektor investor di Ciayumajakuning sudah tersedia dengan baik, sehingga realisasi penanaman modal itu bakal tercapai sampai akhir 2023.
 
“Laju investasi di Ciayumajakuning tetap tumbuh positif hingga akhir 2023,” ucapnya.

Baca juga: DPMPTSP ungkap investasi Jabar ke depan diarahkan pada hilirisasi

Baca juga: Realisasi investasi di Jabar semester I 2023 capai Rp103,6 triliun 


 

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023