Akibat sebagian besar dinding rumah penyintas gempa itu ambruk, seluruh penghuninya terpaksa mengungsi
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan dari hasil pendataan yang dilakukan petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK), gempa M5,5 yang berpusat di Pangandaran, Jabar pada Kamis, (28/12) menyebabkan satu rumah warga mengalami rusak berat di Kabupaten Sukabumi.

"Rumah yang mengalami rusak berat tersebut berada di Kampung Cisayar, RT 05/08, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Jumat.

Informasi yang dihimpun dari P2BK Nyalindung, gempa Pangandaran yang terjadi pada Kamis sekitar pukul 05.43 WIB awalnya getarannya hanya menyebabkan dinding rumah milik Ipit (56) yang dihuni tiga jiwa retak-retak.

Baca juga: Aktivitas wisatawan di Pangandaran normal setelah gempa

Baca juga: Gempa bumi menyebabkan kerusakan rumah warga di Garut


Namun, masih di hari yang sama atau sekitar pukul 17.30 WIB, dinding rumah yang awalnya hanya mengalami retak tiba-tiba ambruk, beruntung saat kejadian penghuni rumah berada di ruang lain.

Akibat sebagian besar dinding rumah penyintas gempa itu ambruk, seluruh penghuninya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekatnya karena sudah tidak layak untuk dihuni.

Petugas gabungan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Nyalindung sudah mengunjungi korban dan memantau rumah yang terdampak gempa Pangandaran itu.

"Tidak ada korban luka apalagi jiwa pada kejadian bencana ini. Untuk seluruh penghuni rumah tersebut sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman, kemudian bantuan darurat pun sudah disalurkan," tambahnya.

Sebelumnya, gempa M5,5 yang berpusat di Kabupaten Pangandaran tepatnya di lokasi 8.11 LS,107.89 BT atau 80 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran pada Kamis, (28/12) sekitar pukul 05.43 WIB getarannya juga dirasakan oleh sebagian warga kota dan Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: BPBD Pangandaran pantau pesisir setelah kejadian gempa di Bantul

Baca juga: Gempa di Pangandaran tidak sebabkan kerusakan dan kepanikan


 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023