Solo (ANTARA News) - Manajer Tim PSIS Semarang, Yoyok Sukawi dan pelatih Bonggo Pribadi minta maaf pada wartawan berkaitan dengan ketidakhadirannya pada saat konferensi pers usai pertandingan babak delapan besar dan semifinal Kompetisi Sepak Bola Liga Indonesia XII. "Saya atas nama Manajer PSIS dan saya sebagai Pelatih PSIS mohon maaf kepada rekan-rekan wartawan, kalau usai pertandingan tidak bisa hadir pada acara jumpa pers," kata mereka di Solo, Jateng, Jumat. Pernyataan Yoyok dan Bonggo itu disampaikan berkaitan dengan adanya ancaman mogok dari wartawan yang meliput Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia XII karena mereka menganggap bahwa PSIS Semarang dinilai melecehkan wartawan. Puncaknya adalah usai PSIS memenangkan pertandingan lawan Persekabpas Kabupaten Pasuruhan pada babak semifinal di Stadion Manahan Solo, Kamis malam (27/7), mengingat yang memberikan keterangan pers adalah Asisten Manajer Tim PSIS, Setyo Agung Nugroho dan pelatih fisik, Djanu Ismanto. Wartawan merasa dilecehkan, ketika Setyo Agung Nugroho memberikan keterangan beberapa wartawan meninggalkan ruang konferensi pers di stadion tersebut. Ketidakhadiran pada acara itu, menurut dia, bukan berarti meremehkan rekan-rekan wartawan tetapi semua demi kepentingan PSIS agar bisa masuk ke babak final. Dia menambahkan, ketidakhadiran mereka dalam konferensi pers tersebut memang pernah mendapat peringatan dari Badan Liga Indonesia (BLI) karena memang aturannya demikian. "Saya pernah ditelepon Direktur BLI, Andi Darussalam soal itu. Makanya, kami minta maaf pada teman-teman wartawan," kata dia. Menyinggung adanya anggapan bahwa PSIS masuk babak final karena memang sudah ada skenario, ia mengatakan, hal itu tidak benar dan ini bisa dibuktikan dengan penampilan Emmanuel De Porras dan kawan-kawan di lapangan. "Apabila itu ada skenario, kami lebih memilih lawan Persekabpas daripada Persik Kota Kediri," katanya. Pelatih PSIS Semarang, Bonggo Pribadi mengatakan, menghadapi babak final di Stadion Manahan Solo, Minggu (30/7), pihaknya akan belajar dari kesalahan-kesalahan selama musim kompetisi tahun ini. "Melawan Persik, kuncinya adalah para pemain jangan kehilangan konsentrasi, disiplin, dan sabar," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006