Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP Ahmad Basarah mengenang jasa-jasa mantan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dalam momentum peringatan hari lahirnya yang ke-81 tahun.

"Pak Taufiq Kiemas terkenal sebagai tokoh yang konsisten dalam perjuangan merajut persaudaraan dan kebangsaan Indonesia, maka di tahun-tahun politik ini harus diteladani oleh semua pemimpin politik Indonesia dalam merajut persaudaraan dan kebangsaan kita," ujar Basarah dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin dini hari.

Baca juga: BPIP sebut Megawati ke Vatikan bagian dari diplomasi Pancasila

Baca juga: Refleksi akhir tahun, BPIP tekankan pentingnya pendidikan Pancasila


Basarah mengatakan, peringatan hari lahir Taufiq Kiemas yang jatuh pada 31 Desember maupun hari wafatnya pada 8 Juni dimaksudkan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menjadikan amal saleh dan ibadah mendiang sebagai suri tauladan.

"Ini semua agar amal saleh dan ibadah beliau (Taufiq Kiemas, red.) menjadi suri tauladan bagi kita semua khususnya bagi PDIP dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan, baik di legislatif, eksekutif, maupun struktur partai," kata Basarah.

Bamusi PDIP menggelar acara peringatan hari lahir Taufiq Kiemas di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (31/12) malam. Pagi harinya, rangkaian acara adalah ziarah makam mendiang suami Megawati Soekarnoputri itu di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Lebih lanjut, Basarah menyebut Taufiq Kiemas berjasa dalam menghidupkan Pancasila sebagai fondasi dasar negara Indonesia, terutama di masa setelah runtuhnya Orde Baru atau di masa awal reformasi.

Pada masa Orde Baru, jelas dia, ada program penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru atau para pegawai yang akan naik pangkat. Penataran tersebut untuk memantapkan ideologi Pancasila.

Namun, di awal reformasi atau setelah Orde Baru tumbang, program penataran P4 dibatalkan. Dalam kondisi inilah, kata Basarah, Taufiq Kiemas hadir untuk menghidupkan kembali Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

"Di tahun 2010, Pak Taufiq Kiemas mulai mengangkat kembali memori kita tentang ideologi Pancasila dan tentang bernegara. Maka, yang menjadi Ketua MPR RI untuk pertama kalinya dilaksanakan peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2010 di Gedung MPR RI dan dilanjutkan 2012 beliau membuat program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI," paparnya.

"Hingga akhirnya di 2016 Presiden Jokowi menetapkan Keppres tentang Peristiwa 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Maka sejak saat itulah Pancasila diperingati hari lahirnya setiap 1 Juni," katanya lagi.

Selanjutnya pada 2018, Basarah menjelaskan Pemerintah Presiden Joko Widodo membentuk suatu wadah bernama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sebagai bentuk kehadiran negara dalam membangun mental Pancasila.

"Semua itu asbabun-nuzulnya (asal-usul penyebab lahirnya dan terbentuknya) dimulai dari inisiatif Pak Taufiq Kiemas ketika merancang dan melaksanakan program Sosialisasi Empat Pilar MPR," jelas Basarah.

Berkat jasa itu pula, Basarah menyebut Taufiq Kiemas kemudian mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana yang disematkan pada tahun 2011 oleh Pemerintah RI.

"Di luar itu semua, Pak Taufiq Kiemas dikenal sebagai tokoh negarawan yang sangat dermawan. Teladan bagi semua pemimpin bangsa kita," imbuh Basarah.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2024