Moskow/Kiev (ANTARA) - Serangan bombardir yang dilancarkan Ukraina terhadap kota perbatasan Rusia, Belgorod, mengakibatkan 21 orang tewas, termasuk tiga anak-anak, dan kerusakan pada 30 gedung apartemen, demikian disampaikan Gubernur Wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov pada Minggu (31/12).

"Jumlah korban tewas bertambah menjadi 21 orang, tiga di antaranya adalah anak-anak. 110 orang terluka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, termasuk 17 anak-anak. Hingga saat ini, berbagai kerusakan telah diidentifikasi di 30 gedung apartemen, 344 apartemen, tiga rumah pribadi, beberapa bisnis, dan fasilitas sosial," tulis Gladkov di media sosial.

Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia, Belgorod dan wilayah tersebut dibombardir Angkatan Bersenjata Ukraina pada Jumat (29/12) dan Sabtu (30/12). Serangan terakhir dilancarkan menggunakan dua roket dengan amunisi tandan (cluster munition) serta dari sistem roket peluncur ganda ke pusat kota tersebut.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa sistem pertahanan udara mencegat sejumlah roket dan sebagian besar peluru pada Sabtu dan menghancurkan 13 roket di atas teritorial wilayah Belgorod pada Jumat malam waktu setempat.

Sementara itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di dinas keamanan Ukraina, media lokal Ukraina melaporkan bahwa pasukan Ukraina menyerang fasilitas militer Rusia di wilayah Belgorod.

Aksi gabungan pasukan pertahanan Ukraina tersebut terus berlanjut sebagai "konsekuensi atas serangan rudal Rusia ke kota-kota Ukraina dan pembunuhan warga sipil," kata sumber tersebut.

Pada Jumat, Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina, yang mengakibatkan 30 orang tewas dan 160 orang lainnya terluka, menurut otoritas Ukraina.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024