Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut produksi gas dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) on track selama 2023.

"SKK Migas dan HCML akan terus bekerja profesional untuk mengendalikan kegiatan operasi hulu migas yang saat ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur," kata Kepala Divisi Hukum SKK Migas Didik Sasono Setyadi melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikannya pada kegiatan Management Walkthrough (MWT) SKK Migas di Akhir Tahun 2023 oleh SKK Migas pada 31 Desember 2023-1 Januari 2024 di Gas Metering Station (GMS) HCML, Pasuruan, Jawa Timur.

HCML saat ini memiliki tiga lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC. Produksi Lapangan BD didukung oleh tiga fasilitas utama, yaitu Anjungan Sumur Lepas Pantai (offshore wellhead platform/WHP), GMS yang terletak di Kota Pasuruan, dan fasilitas produksi terapung, penyimpanan, dan pembongkaran (floating production, storage, and offloading/FPSO).

Didik mengatakan dengan tiga lapangan yang telah berproduksi dan beberapa lapangan baru yang akan dikembangkan, diharapkan tidak hanya akan membuat produksi HCML meningkat tetapi juga menjadi lebih terintegrasi untuk kegiatan produksi yang lebih masif.

"Namun, peningkatan produksi dalam kegiatan operasi tetap harus selalu mengutamakan faktor HSE (health, safety, and environment), sebab semua upaya dan pencapaian yang telah diraih tidak ada artinya bila HSE tidak dijaga," kata Didik.

Ia juga mengapresiasi komitmen HCML untuk meningkatkan integritas dan mendorong HCML agar lebih high profile dalam mengkampanyekan kegiatan usaha hulu migas yang lebih masif dan agresif dalam rangka meningkatkan ketahanan energi untuk kepentingan nasional.

Sementara itu, Manager BD Production HCML Suryo Birowo mengatakan saat awal produksi di tahun 2017, HCML hanya berproduksi dari Lapangan BD dan hanya mengalirkan sekitar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Saat ini, produksi puncak sales gas HCML sebesar 250 MMSCFD dan merupakan yang terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Suryo.

Jumlah produksi gas tersebut, masih akan terus bertambah seiring dengan dikembangkannya lapangan baru, sejalan dengan salah satu visi HCML menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur.

"Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, HCML memiliki persentase produksinya mencapai 30 persen dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur," ujar Suryo.

Lapangan BD adalah satu-satunya lapangan HCML yang memiliki kandungan H2S dan juga kondensat.

Sedangkan, FPSO Karapan Armada Sterling III ialah satu-satunya anjungan terapung di Indonesia yang memiliki fasilitas Sulphur Recovery Unit. Berdasarkan data per 30 November 2023, saat ini lapangan BD mampu mengirimkan sales gas sebesar 110 MMSCFD dengan 6.000 barel kondensat perhari.


Baca juga: Produksi gas HCML dukung kebutuhan pupuk hingga listrik domestik

Baca juga: HCML siap produksi gas dari Lapangan MAC di Selat Madura

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024