Setelah Teras Udayana kita resmikan, masyarakat yang memiliki sanggar seni dan budaya bisa memanfaatkan ruang kreatif ini untuk menggelar berbagai kegiatan
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadikan Ruang Kreatif Teras Udayana kini sebagai salah satu ikon baru Kota Mataram untuk tempat pementasan kegiatan seni dan budaya daerah.

"Setelah Teras Udayana kita resmikan, masyarakat yang memiliki sanggar seni dan budaya bisa memanfaatkan ruang kreatif ini untuk menggelar berbagai kegiatan," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Selasa.

Hal tersebut disampaikan wali kota di sela mengunjungi areal Teras Udayana, sekaligus untuk memantau proses persiapan peresmian yang dijadwalkan pada 12-14 Januari 2024.

Dia menjelaskan, areal Teras Udayana yang dilengkapi dengan fasilitas tribun dengan kapasitas hingga sekitar 3.000 orang itu dinilai ideal sebagai ruang berekspresi para seniman dan budayawan.

Karena itu, setelah Teras Udayana resmi dimanfaatkan harus ada jadwal yang pasti untuk berbagai agenda seni dan budaya, agar masyarakat tahu dan bisa mempersiapkan diri untuk datang menyaksikan termasuk para wisatawan.

"Dengan demikian, Teras Udayana bisa menjadi ikon Kota Mataram sebagai pusat pagelaran seni dan budaya di daerah ini," katanya.

Mohan mengatakan lebih lanjut, dengan terbangunnya Teras Udayana sebagai ruang kreatif seni dan budaya, maka berbagai fasilitas di areal Udayana dinilai sudah lengkap.

"Di Udayana ini ada ruang untuk olahraga, rekreasi, edukasi, dan berinteraksi," katanya.

Karenanya agar areal tersebut bisa dikelola secara maksimal, Pemerintah Kota Mataram akan membentuk pengelola khusus yang dapat menangani kebersihan, keamanan, dan kenyamanan di kawasan tersebut.

"Pengelola ini akan terintegrasi dengan sentra kuliner yang berada persis di samping Teras Udayana," katanya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi sebelumnya mengatakan, Teras Udayana yang dilengkapi dengan gelanggang pertunjukan seni budaya atau amfiteater itu dibangun dengan anggaran Rp5,6 miliar, merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Gelanggang pertunjukan seni amfiteater yang dibangun di atas lahan 1.000 meter persegi itu mengadopsi gelanggang pertunjukan di Ubud Bali, yang setiap akhir pekan mementaskan Tari Kecak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.

"Begitu juga kita, amfiteater di Teras Udayana bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni dan budaya untuk menggelar pertunjukan sebagai bagian promosi pariwisata," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024