Saya kehilangan teman diskusi dan kehilangan teman kritis.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menganggap kritikan yang acap kali dilontarkan oleh mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli sebagai obat agar pemerintah berkinerja makin baik.

"Bagi yang ada di pemerintahan, saya anggap kritikan sebagai obat karena menurut saya pemerintah yang begitu besar memang harus ada penyeimbang untuk membangun lebih baik," kata Moeldoko setelah bertakziah ke rumah duka tempat almarhum Rizal Ramli disemayamkan di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa pemerintah menghormati segala kritik yang sifatnya membangun, termasuk kritikan yang disampaikan Rizal Ramli semasa hidupnya.

Mewakili pemerintah, Moeldoko pun menyampaikan belasungkawa dan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya Rizal Ramli, sekaligus mengapresiasi segala sumbangsih pemikiran almarhum kepada negara.

"Pemerintah tidak alergi dengan kritik, tetapi pemerintah menghormati kritikan tersebut agar bertumbuh dengan baik dan makin kuat. Kami kehilangan," kata Moeldoko.

Secara pribadi, Moeldoko mengaku memiliki kedekatan khusus dan sering bertukar pandangan mengenai persoalan yang dihadapi pemerintah.

"Dengan kepergian beliau saya menyampaikan belasungkawa saya secara pribadi. Saya kehilangan teman diskusi dan kehilangan teman kritis," ujarnya

Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli wafat pada Selasa (2/1) malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Selanjutnya, almarhum Rizal Ramli akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).

Baca juga: Jokowi: Rizal Ramli aktivis yang kritis dan cinta bangsa
Baca juga: Presiden kirim karangan bunga ke rumah duka Rizal Ramli

Pewarta: Moch Mardiansyah Al Afghani
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024