Tata niaga ini harus diperbaiki, salah satunya kesenjangan dari pasar dan pengguna.
Jakarta (ANTARA) -
Calon Wakil Presiden RI Muhaimin Iskandar menyebut petani di Indonesia sudah menderita dalam 10 tahun terakhir akibat pengelolaan tata niaga pertanian yang kurang berpihak kepada pahlawan pangan tersebut sehingga hidup mereka belum sejahtera.
 
Pria yang kerap disapa Gus Imin itu mengatakan bahwa pengelolaan pertanian yang berkesinambungan harus menjadi prioritas pemerintah agar mewujudkan ketahanan pangan serta mendatangkan kesejahteraan bagi para petani.
 
"Tata niaga ini harus diperbaiki, salah satunya kesenjangan dari pasar dan pengguna, petani menderita lebih dari 10 tahun ini. Jauh sebelum perang Ukraina, Indonesia sudah punya masalah terkait dengan pupuk," kata Muhaimin dalam acara Nitip Gus bersama petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu.
 
Sebagian pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia, kata dia, masih bergantung pada negara lain. Padahal, sejatinya produk lokal dari petani masih bisa dimaksimalkan untuk dipanen.
 
Gus Imin mengatakan bahwa negara ini seharusnya kuat karena memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp3.000 triliun per tahun. Namun, sebanyak 30 persennya justru dipakai untuk bayar utang negara.

Menurut dia, sudah menjadi kewajiban negara untuk membantu petani agar bisa menanam dan memproduksi pangan. Bukan hanya komoditas beras, melainkan yang lain juga.
 
Kalau hanya mengandalkan impor, kata Gus Imin, pemenuhan kebutuhan pangan akan bergantung pada negara lain.
 
"Negara punya alat, bagaimana pertanian harus dijamin, jangan sampai ada yang rugi, harus untung petani itu. Indonesia butuh penyangga tidak ada yang lain selain dari dalam negeri," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
 
Ia menegaskan bahwa Pemerintah harus memaksimalkan fungsi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai penyangga harga sehingga Bulog harus membeli semua produksi petani.
 
Oleh karena itu, dia berjanji jika pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) memenangi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, perbaikan pengelolaan tata niaga pertanian dan kesejahteraan petani akan menjadi prioritas utama.

Baca juga: Gus Imin ingatkan pentingnya BPJS bagi petani
Baca juga: Gus Imin: Masalah petani harus tuntas pada tahun 2024

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
 
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
 
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Donny Aditra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024