Kami bersyukur atas kepercayaan masyarakat Indonesia kepada Prudential Syariah dalam menyediakan pilihan proteksi yang komprehensif
Jakarta (ANTARA) - Prudential Syariah sejak berdiri sebagai entitas terpisah dari perusahaan induk PT Prudential Life Assurance sekitar 1,5 tahun lalu hingga akhir kuartal ketiga 2023 telah menyalurkan klaim sebesar Rp1,6 triliun.

Menurut Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul S. Kartono, dari jumlah yang tersalurkan itu sebanyak 79 ribu peserta telah terbantu dengan klaim tersebut.

"Kami bersyukur atas kepercayaan masyarakat Indonesia kepada Prudential Syariah dalam menyediakan pilihan proteksi yang komprehensif," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Dikatakannya, perusahaan berhasil mempertahankan hasil kinerja keuangan yang tetap tangguh pada kuartal ketiga 2023 yang tercermin dari Tingkat Solvabilitas (Risk Based Capital) Dana Perusahaan sebesar 3.866 persen.

Selain itu Tingkat Solvabilitas (Risk Based Capital) Dana Tabarru' sebesar 193 persen, lebih besar dari ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator.

Paul menyatakan dalam asuransi jiwa Syariah, peserta memiliki Dana Tabarru yang merupakan dana peserta yang dimiliki secara bersama-sama.

Jika ada salah satu peserta yang mengalami risiko tertentu, lanjutnya, maka dana Tabbaru ini akan diberikan dalam bentuk santunan kepada peserta yang diasuransikan.

"Oleh sebab itu, peserta Prudential Syariah bukan hanya mendapatkan ketenangan dalam menghadapi risiko kehidupan, tetapi juga bisa saling membantu sesama anggota lainnya serta meraih keberkahan dalam hidup dengan prinsip-prinsip Syariah," katanya.

Pada kesempatan itu Paul juga menyatakan pihaknya memiliki komitmen untuk mempercepat literasi keuangan Syariah Indonesia dengan meluncurkan Sharia Knowledge Center (SKC) pada September 2022.

Perusahaan juga melakukan kolaborasi strategis dengan dengan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) dalam memprakarsai Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah untuk dapat dimanfaatkan dan menginspirasi para pelaku industri asuransi jiwa Syariah dalam memasyarakatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Syariah di Indonesia.

Sementara itu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Syariah, tambahnya, pihaknya berkolaborasi dengan asosiasi, organisasi, maupun universitas seperti Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Nahdlatul Ulama (NU) beserta Fatayat NU, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk menjangkau komunitas-komunitas muslim, maupun Institut Pertanian Bogor, dan UIN Imam Bonjol Padang.

Baca juga: Bali pusat destinasi wisata jadi target industri asuransi jiwa syariah

Baca juga: Prudential Syariah tingkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024