Jakarta (ANTARA) - Prudential Syariah perkuat komitmennya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia melalui peningkatan literasi dan inklusi asuransi jiwa syariah, khususnya di kalangan generasi muda.

Head of Product Development Prudential Syariah Bondan Margono mengatakan walaupun Indonesia memiliki potensi besar untuk sektor keuangan syariah namun sektor asuransi syariah masih belum berkembang secara optimal.

"Hal ini salah satunya ditandai dengan tingkat literasi dan penetrasi asuransi syariah yang masih rendah, tertinggal jauh dibandingkan asuransi konvensional," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022, lanjutnya, tingkat literasi asuransi syariah hanya 9,14 persen, jauh di bawah asuransi konvensional yang mencapai 49,7 persen , penetrasi asuransi syariah pun masih rendah di angka 0,13 persen.

"Di sisi lain, rendahnya literasi dan penetrasi ini juga menunjukkan peluang pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia yang masih sangat besar," katanya pada acara Kuliah Umum Bisnis Islam di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia di Depok Jawa Barat.

Oleh karena itu pihaknya berharap kalangan generasi muda termasuk mahasiswa juga dapat ikut berpartisipasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.

Menurut dia dari segi potensi, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dengan 86 persen dari total populasi beragama Islam , memiliki potensi besar untuk keuangan syariah.

Sebagai bagian dari industri asuransi jiwa yang terbilang masih baru, asuransi jiwa syariah terus mengalami pertumbuhan, lanjutnya, hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah perusahaan asuransi jiwa syariah yang beroperasi, khususnya sejak 2011.

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat fluktuasi kontribusi kotor asuransi jiwa syariah di Indonesia selama periode April 2022 hingga April 2023 dimana kontribusi kotor mencapai puncak tertinggi pada bulan Desember 2022 dengan Rp3,07 triliun yang menandakan pertumbuhan signifikan .

Dengan kondisi tersebut, pihaknya berkomitmen untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan memenuhi kebutuhan perlindungan kesehatan serta finansial masyarakat Indonesia.

Pada kesempatan itu, Bondan menyatakan komitmen Prudential Syariah untuk mempercepat literasi keuangan syariah Indonesia dengan meluncurkan Sharia Knowledge Center (SKC) pada September 2022 sebagai medium kolaborasi seputar ekonomi dan keuangan Syariah yang berlandaskan pada empat pilar, yaitu, pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi.

Baca juga: Prudential Syariah salurkan klaim Rp1,6 triliun
Baca juga: Bali pusat destinasi wisata jadi target industri asuransi jiwa syariah
Baca juga: Prudential Syariah tingkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024