Untuk itu, Himki tetap bekerja semaksimal mungkin, dan terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan berbagai pihak sehingga industri ini bisa mengalami pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan
Jakarta (ANTARA) - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menyatakan kinerja industri mebel dan kerajinan nasional mengalami penurunan ekspor sebesar 28 persen pada 2023.

Total kinerja ekspor gabungan pada 2022, menurut menurut Ketua Umum Himki Abdul Sobur senilai 2,5 miliar dolar AS turun menjadi 1,8 miliar pada 2023 atau merosot 28 persen secara akumulasi.

"Hal tersebut karena kondisi geopolitik dan inflasi besar di negara tujuan ekspor," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Selain itu, lanjutnya, produk dari Indonesia dinilai buyers cukup tinggi atau mahal dibanding dari Malaysia, Vietnam dan terutama China.

"Sehingga mereka prioritas memilih belanja dari negara tersebut, kecuali untuk produk-produk khas Indonesia yang berbasis kayu solid, eksotis material seperti rotan, craft dan lain-lain, masih merupakan kekuatan kita yang dipilih para buyer," ujarnya.

Dengan kondisi di atas, tambahnya, target ekspor produk mebel dan kerajinan yang ditetapkan Himki bersama pemerintah sebesar 5 miliar dolar AS hingga akhir 2024 sepertinya harus dikoreksi dengan fakta dan data yang tidak mendukung di lapangan.

Abdul Sobur menyebutkan data ekspor mebel per September 2023 mencapai 1,29 miliar dolar AS turun dari 2021 yang tercatat 1,86 miliar atau turun 30 persen (YoY).

Untuk ekspor produk kerajinan pada 2023, lanjutnya, tercatat 513 juta dolar AS turun 21 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 647 juta dolar AS.

"Dengan basis data tersebut kita bisa prediksi sampai akhir tahun 2023, angka optimis ekspor gabungan mebel dan kerajinan hanya akan mencapai 2,5 miliar dolar AS menurun akumulasi 22," ujarnya.

Menurut Abdul Sobur, kondisi tersebut mengajarkan pelaku industri mebel dan kerajinan yang tergabung dalam HIMKI untuk dapat beradaptasi dengan kondisi ekonomi dan sosial tersebut.

Hal ini tidak membuat pihaknya berdiam diri dan berpangku tangan menunggu ketidakpastian, apalagi jika mencermati permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan di dunia terus mengalami pertumbuhan.

"Untuk itu, Himki tetap bekerja semaksimal mungkin, dan terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan berbagai pihak sehingga industri ini bisa mengalami pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan," katanya.

Baca juga: HIMKI gandeng produsen mesin asal China tingkatkan daya saing global

Baca juga: Himki berkomitmen tingkatkan kualitas SDM industri mebel dan kerajinan

Baca juga: Himki optimalkan pasar negara berkembang dongkrak ekspor mebel

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024