Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theofransus Litaay mengatakan pemerintah daerah merupakan ujung tombak pembebasan pilot Susi Air Philips Marthen yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Pemerintah terus melakukan negosiasi, dialog, komunikasi dengan kelompok yang menyandera. Dan itu ujung tombaknya adalah pemerintah daerah, karena bupati di sana kebetulan tokoh adat yang juga dihormati oleh warga setempat sehingga beliau memiliki suatu kewibawaan untuk berdialog dengan kelompok-kelompok ini," kata Theo dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Kamis.

Theo mengatakan pemerintah pada dasarnya terus mendorong agar pembebasan pilot Susi Air dapat diwujudkan.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah daerah dalam hal ini Pj Bupati Nduga sudah dapat berdialog dengan kelompok penyandera.

"Sehingga kita perlu syukuri kemajuan-kemajuan itu, walau dirasa kecil, tapi ada perkembangan baik," jelasnya.

Theo berharap dalam waktu tidak terlalu lama ada hasil baik yang dapat diperoleh terkait upaya pembebasan pilot Susi Air.

Sementara itu terkait keberadaan aparat keamanan di Papua, Theofransus menyampaikan kehadirannya untuk mendukung proses pembebasan yang berlangsung.

"Kehadiran mereka tentu mendukung proses yang berlangsung, tapi ujung tombak tetap pemerintah daerah. Dan bagi pemerintah RI keselamatan sandera adalah nomor satu," ujarnya.
Baca juga: Pangdam: Tidak ada pengerahan pasukan untuk bebaskan sandera
Baca juga: Panglima TNI tegaskan pembebasan sandera tetap “soft approach”
Baca juga: Moeldoko: Komunikasi tokoh adat semakin kuat bebaskan Pilot Susi Air

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024