Jayapura (ANTARA) - Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan menegaskan tidak ada pengerahan pasukan untuk membebaskan sandera berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Mehrtens dari tangan kelompok kriminal bersenjata atau KKB.

Pangdam mengatakan pola yang dilakukan masih tetap sama, yaitu negosiasi dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemda Nduga .

"Selain itu juga prajurit TNI yang bertugas di wilayah itu lebih mengedepankan kegiatan atau operasi teritorial guna meningkatkan kepercayaan kepada aparat keamanan," kata Izak Pangemanan kepada ANTARA di Jayapura, Kamis.

Baca juga: Indonesia-Selandia Baru terus komunikasikan pembebasan sandera KKB

Ia menegaskan bahwa upaya negosiasi lebih dikedepankan guna meminimalisasi jatuhnya korban, khususnya dari kalangan masyarakat.

Untuk itu, Pangdam berharap Egianus Kogoya dan kelompoknya segera melepaskan sandera agar yang bersangkutan bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.

Dari laporan yang diterima, lanjut Pangdam, kondisi sandera yang berprofesi sebagai pilot dalam keadaan sehat dan senantiasa dijaga kesehatannya .

"Pilot Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak tanggal 7 Februari 2023 itu memang sudah 10 bulan bersama KKB pimpinan Egianus yang menyanderanya sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan," jelas Mayjen Izak.

Baca juga: Kapolda Papua: lokasi KKB sandera pilot di medan yang sulit

Pangdam berharap Egianus dan kelompoknya segera membebaskan sandera itu karena tidak ada untungnya penyanderaan tersebut bagi mereka.

Apalagi aparat keamanan juga tidak akan melakukan pengejaran atau operasi militer untuk membebaskan sandera tersebut.

"Kami tidak mau masyarakat terdampak bila dilakukan operasi-operasi tersebut," tegas Pangdam.

Baca juga: Pangdam: Pilot Susi Air disandera KKB dalam kondisi sehat
Baca juga: Presiden Jokowi: Upaya pembebasan pilot Susi Air masih terus dilakukan

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023