"Warga takut karena adanya gangguan KKB di kampungnya hingga mereka mengungsi ke Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga; ke Timika, Kabupaten Mimika; dan Wamena, Kabupaten Jayawijaya," jelas Pangdam di Jayapura, Jumat.
Dari laporan yang diterimanya, lanjut Pangdam, kampung atau distrik yang kosong ditinggal warganya mengungsi, di antaranya Kampung Mapenduma, Paro, Yal, Dal, dan Mugi.
Baca juga: Pangdam Cenderawasih: KKB Intan Jaya miliki 13 pucuk senpi
Keberadaan warga yang mengungsi itu sudah didata sehingga saat pencoblosan pemilu nanti mereka tetap dapat menyalurkan hak pilih di TPS yang ada di lokasi pengungsiannya.
Saat ini wilayah tersebut relatif aman, namun prajurit tetap diminta waspada dan bersiaga.
"Prajurit dalam melaksanakan tugas harus senantiasa siaga dan waspada serta tidak boleh lengah," tegas Pangdam.
Baca juga: Pangdam Cenderawasih: Bandara Sugapa siap beroperasi normal pasca-KKB
Mengenai upaya pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru yang hingga kini masih ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Pangdam mengatakan upaya pembebasan masih terus dilakukan.
"Upaya pembebasan masih terus dilakukan dengan mengedepankan Pemda Nduga dan berharap dapat segera dibebaskan. Apalagi tanggal 7 Februari nanti tepat setahun Phillip Mehrtens yang berprofesi sebagai pilot Susi Air disandera," ujarnya.
Baca juga: Pangdam tidak rekomendasikan penerbangan ke Sugapa cegah aksi KKB
Baca juga: Pangdam Cenderawasih: Pembebasan sandera kedepankan Polri-Pemda Nduga
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024
