Beberapa kabupaten belum mengirimkan laporan kunjungan wisatawannya, namun kini kurang lebih sudah 1,2 juta wisatawan yang tercatat berkunjung ke NTT
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat laporan kunjungan wisatawan ke provinsi itu mencapai 1,2 juta orang selama tahun 2023 dari target sebesar 1,5 juta wisatawan.

"Saat ini baru 80-an persen saja laporan yang masuk. Beberapa kabupaten belum mengirimkan laporan kunjungan wisatawannya, namun kini kurang lebih sudah 1,2 juta wisatawan yang tercatat berkunjung ke NTT," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata NTT Johny Rohi di Kupang, Kamis.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur pada tahun 2023.

Dia mengatakan walaupun beberapa kabupaten belum melaporkan berapa jumlah kunjungan wisatawan ke daerahnya masing-masing, namun saat ini yang tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mendominasi atau lebih banyak dari daerah lain.

Tercatat hingga Desember 2023 hampir 1 juta wisatawan baik domestik dan mancanegara yang sudah berkunjung ke kawasan wisata super prioritas itu.

Baca juga: Pengelola: 55.565 pemudik lewat Bandara El Tari saat Natal-tahun baru

Baca juga: Disparekraf catat 500an ribu wisatawan berkunjung ke NTT


“Saat ini Labuan Bajo termasuk dalam salah satu dari 5 destinasi wisata terbaik di Indonesia sehingga pengunjung yang datang lebih banyak," ujar dia.

Dia menjelaskan selain memiliki keindahan alam, Labuan Bajo juga memiliki satu hewan langka di dunia yakni komodo yang menarik minat dari sejumlah wisatawan untuk berkunjung.

Johny menambahkan bahwa NTT memiliki potensi wisata yang menarik wisatawan berdatangan. Tidak hanya wisata alam, tetapi juga wisata budaya, adat istiadat dan lain sebagainya.

Setiap daerah di NTT ini tambah dia memiliki wisata budaya dan alam yang berbeda-beda sehingga wisatawan terus berdatangan. Karena itu dia optimistis target 1,5 juta itu bisa tercapai.

“Kita punya kurang lebih 1.582 daya tarik wisata yang tersebar di seluruh wilayah NTT, budaya yang spesifik, dan memiliki potensi ekonomi kreatif seperti 800 motif tenun,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, Pemprov NTT telah menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan pembangunan daerah.

“Pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan. Karena adanya pembangunan wisata, sektor-sektor lain juga mengalami perkembangan seperti pembangunan akses, infrastruktur dan UKM,“ tambahnya.

Baca juga: Dispar Manggarai Barat catat jumlah wisman mulai meningkat

Baca juga: Pemkab Lembata promosikan pariwisata lewat Festival Uyelewun

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024