Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar mengeklaim dukungan ulama semakin banyak untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, sehingga jalan untuk memenangi Pilpres 2024 semakin mudah.

Muhaimin mengatakan hal itu saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muwahhidin di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis.

Menurut Muhaimin, setiap hari dukungan para ulama atau kiai semakin banyak untuk pasangan calon AMIN, meskipun dia belum pernah bertemu dengan sebagian pemuka agama tersebut.

"Saya tidak pernah ketemu kiai-kiai yang memerintah saya berkoalisi dengan Mas Anies, tetapi ternyata mereka mampu menangkap, kemudian membawa pesan-pesan yang sama," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Muhaimin pun optimistis dukungan untuk AMIN ke depan akan terus menguat, sehingga upaya pemenangan AMIN di Pilpres 2024 akan terasa semakin mudah untuk diraih karena bantuan dari semua kiai di seluruh Indonesia.

Baca juga: Anies: Priangan Timur selalu berada di barisan perubahan

Lebih lanjut, dia menjelaskan pesan-pesan untuk terus berjuang demi perubahan terus disampaikan para ulama kepada dia dan Anies Baswedan. Sehingga, semangat untuk memperjuangkan kemaslahatan umat menjadi hal utama untuk diwujudkan.

"Saya kemarin di Aceh, pesan-pesan yang disampaikan kiai di sana sama dengan yang disampaikan di Garut ini. Hal itu menambah keyakinan dan optimisme, setidak-tidaknya AMIN bisa masuk di putaran kedua; syukur-syukur (Pilpres 2024) bisa satu putaran," kata Muhaimin.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
​​​​​​​
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Anies apresiasi masyarakat Sumbar yang suka musyawarah atau dialog

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024