Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan seorang pemimpin harus bisa dipercaya dan menjaga amanah dari rakyat, sehingga segala kebijakan harus mengedepankan kemaslahatan masyarakat.

Saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muwahhidin di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis, Muhaimin menjelaskan dalam konteks kepemimpinan nasional, seorang pemimpin seperti presiden atau wakil presiden harus berporos kepada nilai-nilai ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mampu memberi rasa aman dan nyaman kepada rakyat atau umat yang dipimpin.

"Kepemimpinan nasional itu harus berporos kepada ketakwaan, kepada kepercayaan, kepada Al-Amin. Al-Amin itu artinya bisa dipercaya, kemudian membawa rasa aman," kata Muhaimin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Muhaimin klaim dukungan ulama semakin banyak untuk AMIN

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan bahwa seorang pemimpin harus konsisten menjalankan amanah, sehingga tidak melenceng dan melukai harapan rakyat.

Dalam konteks pemenangan pemilu, pria yang kerap disapa Cak Imin itu menyerukan agar semua pihak, yaitu sukarelawan dan partai pendukung, harus bekerja keras untuk memenangkan pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024, karena tidak ada takdir yang datang tiba-tiba tanpa kerja keras atau usaha.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
​​​​​​​
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Muhaimin: Pernyataan Moeldoko menyakiti nurani dan etika

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024