"Dengan latar belakang beliau di dunia internasional, bertemu dengan tokoh dunia, memberikan referensi yang tidak dimiliki oleh kedua pasangan calon lain," kata Budiman di Sekretariat Bersama Relawan Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis.
Budiman menilai pengalaman dan latar belakang militer Prabowo Subianto membuat menteri pertahanan (menhan) itu memiliki banyak ruang untuk bertemu dengan tokoh-tokoh dunia.
Baca juga: Mahfud yakin Ganjar siap ikuti debat ketiga capres soal pertahanan
Dari pertemuan itu, tambah Budiman, Prabowo jadi banyak mendapat masukan maupun referensi terkait kondisi pertahanan, keamanan, dan geopolitik dunia internasional.
"Jadi, pasti memiliki perspektif berbeda dengan yang lainnya," katanya.
Lebih jauh, Budiman memaparkan bahwa saat ini beberapa negara besar juga menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu), sehingga berpotensi memengaruhi geopolitik dunia.
Dengan pengalaman yang dimiliki Prabowo Subianto, Budiman meyakini akan lebih memberi kepastian terhadap masa depan Indonesia di dunia Internasional, serta dapat mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan.
Baca juga: TKN: Prabowo tak akan serang capres lain saat debat
"Kita juga harus tahu di dunia ada puluhan negara yang mau pemilu, ada Pemilu Taiwan, Pemilu Rusia, Pemilu Amerika, Inggris, dan India. Nah, karena itu, kita tidak boleh meraba-raba dengan ketidakpastian. Maka, Pak Prabowo punya pengalaman itu," ujar Budiman.
Debat ketiga capres Pemilu 2024 akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada tanggal 7 Januari 2024, dengan topik pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Jelang debat ke-3, Panelis: capres gali isu pertahanan-diplomasi
Pewarta: Moch Mardiansyah Al Afghani
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024
