Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengirimkan sebanyak102 personel untuk melaksanakan tugas bawah kendali operasi (BKO) guna membantu korban erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur yang terakhir erupsi pada 1 Januari 2024 lalu.

"Mereka yang diberangkatkan dari satuan Ditsamapta Polda NTT. Mereka diberangkatkan hari ini," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Kamis.

Ariasandy mengatakan bahwa pengiriman personel tersebut bagian dari respon cepat Polda NTT guna membantu pemerintah daerah Flores Timur mengevakuasi masyarakat di lima kecamatan terdampak erupsi gunung api tersebut.

Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan bahwa keberangkatan sejumlah personel tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan signifikan dalam menangani situasi darurat yang muncul akibat erupsi gunung tersebut.

Baca juga: Polda NTT kerahkan ratusan personel bantu pengungsi erupsi Lewotobi

Baca juga: PVMBG: Kabupaten Nagekeo NTT terdampak erupsi Gunung Lewotobi


Ariasandy menambahkan bahwa personel yang diberangkatkan itu mempunyai tugas yang berbeda-beda, seperti pemulihan pengamanan, dan penanganan darurat.

"Mereka akan terlibat dalam berbagai kegiatan yang mencakup pemulihan, pengamanan, dan penanganan darurat untuk membantu masyarakat yang terdampak," ujarnya.

Selain personel, sejumlah peralatan juga dibawa untuk mendukung kegiatan di lapangan. Peralatan tersebut dianggap esensial dalam memastikan penanganan bencana dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Sebelumnya Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan Polda NTT menyiagakan sekitar 300 hingga 400 personel untuk membantu pengungsi di lokasi bencana erupsi gunung api itu.

"Namun keberangkatan personel dilakukan secara bertahap dengan melihat situasi dan kondisi di lokasi bencana," ujar dia.

Pendistribusian personel itu, kata dia, dilakukan mengingat jarak dari Kupang ke kabupaten tersebut butuh waktu 12 jam perjalanan laut, sehingga memang perlu antisipasi.

Kapolda NTT menyampaikan sampai dengan saat ini berdasarkan laporan yang diterima, para pengungsi mulai resah serta ketakutan, karena aktivitas vulkanik dari gunung itu masih terus terjadi.

Walaupun beberapa pengungsi masih bolak-balik dari lokasi pengungsian ke rumah untuk mengecek rumah yang ditinggalkan.

Polda NTT bersama instansi terkait, kata dia, siap memberikan pertolongan dan bantuan kepada masyarakat jika memang kondisi bencana di lokasi masih terus terjadi dan lebih parah.

Baca juga: Kabupaten Flores Timur siaga darurat bencana alam erupsi gunung api

Baca juga: Basarnas Maumere siagakan tim rescue di lokasi terdampak erupsi

 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024