Jalan Sitinjau Lauik merupakan jalur utama transportasi darat dari Jakarta ke Padang. Secara ekonomi perannya sangat vital, karena itu telah menjadi kebutuhan bagi Sumbar
Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan proses pembangunan jalan layang Sitinjau Lauik untuk mengatasi kondisi jalan yang memiliki turunan curam dan rawan longsor sudah masuk proses tender persiapan.

"Prosesnya terus berjalan. Kita tunggu hasil tendernya," kata Mahyeldi di Padang, Kamis.

Ia menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menyetujui prakarsa pengusahaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Jalan Layang Sitinjau Lauik.

Persetujuan itu tercantum melalui surat tertanggal 30 Oktober 2023 Nomor BM 0201-Mn/2407 perihal Persetujuan Prakarsa Pengusahaan KPBU Jalan Layang Sitinjau Lauik.

Baca juga: Gubernur: Pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik mulai 19 Desember

Menurutnya, pembangunan jalan layang itu menjadi harapan masyarakat Sumbar karena bisa mengurasi potensi terjadinya kecelakaan di ruas jalan yang memiliki turunan curam tersebut.

"Jalan Sitinjau Lauik merupakan jalur utama transportasi darat dari Jakarta ke Padang. Secara ekonomi perannya sangat vital, karena itu telah menjadi kebutuhan bagi Sumbar," katanya.

Apalagi, katanya, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah menyatakan Jalur Sitinjau Lauik merupakan salah satu jalur yang paling berbahaya di Indonesia.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar Medi Iswandi mengatakan studi kelayakan jalan layang Sitinjau Lauik ini sudah disusun oleh PT Hutama Karya (HK).

Baca juga: PUPR: Proyek Flyover Sitinjau Lauik untuk distribusi kebutuhan publik

"Studi kelayakan dari HK ini sudah ditenderkan di Bappenas,” katanya.

Ia mengatakan KNTK memang merekomendasikan agar jalan layang segera dibangun karena jalur itu memiliki kemiringan yang ekstrem, sehingga membahayakan bagi truk dengan kapasitas tonase tertentu.

"Karena itu saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Sumbar, gubernur langsung menyampaikan rencana pembangunannya. Presiden langsung menelpon Menteri PUPR. Kemudian Menteri PUPR langsung keluarkan persetujuan fly over dibangun KPBU dengan investasi Rp2,4 triliun,” ujarnya.

Baca juga: Menyolusikan "jalur maut" Sitinjau Lauik di Sumbar

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024