Bandarlampung (ANTARA News) - Arus balik pemudik terus memadati areal Pelabuhan Bakauheni Lampung pada Sabtu malam atau dua hari setelah Lebaran 2013.

Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Bakauheni, arus balik pemudik itu tidak hanya didominasi penumpang kendaraan pribadi atau penumpang dalam bus antarprovinsi, juga penumpang bus kota rute Rajabasa-Bakauheni.

Sejumlah penumpang arus balik menyebutkan mereka pulang lebih awal untuk menghindari kemacetan panjang dan penumpukan kendaraaan di areal Pelabuhan Bakauheni yang diperkirakan terjadi pada Minggu (11/8).

"Saya bersama keluarga berlebaran di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan dan Panjang Bandarlampung, sekarang mau balik ke Ciwastra Bandung. Besok tentu makin padat, jadi lebih baik pulang lebih awal," kata salah satu pemudik, Asih, saat membeli tiket di loket Bakauheni.

Sementara itu, bus penumpang asal Terminal Rajabasa terus "memuntahkan" penumpang di areal Terminal Bakauheni.

Penumpang itu selanjutknya melanjutkan perjalanan dengan menyeberang menggunakan feri ke Pelabuhan Merak Banten.

Arus kendaraan pribadi juga terus memadati Pelabuhan Bakauheni, namun semua kendaraan itu masih tertampung di areal Pelabuhan Bakauheni. Selain kendaraan yang berasal dari Jakarta, banyak juga mobil itu yang berasal dari Bandung, Semarang, Malang dan Yogykarta.

Puncak arus balik pemudik pekerja sektor formal diperkirakan terjadi pada Minggu, sementara arus balik pekerja sektor informal akan mencapai puncaknya pada Sabtu dan Minggu (18/8) mendatang.

Menurut Posko Lebaran ASPD Cabang Bakauheni,jumlah pemudik yang asal Pulau Jawa yang berada di Sumatera tercatat 564.593 orang yang terdiri atas penumpang pejalan kaki sebanyak 114.624 orang dan penumpang kendaraan sebanyak 449.969 Orang.

Jumlah kendaraan motor pemudik yang diseberangkan ke Bakauheni selama arus mudik tercatat 57.593 Unit dan kendaraan roda empat sebanyak 60.289 Unit.

Arus balik pemudkik diperkirakan akan meningkat tajam mulai Sabtu hingga Minggu (11/8), karena para karyawan dan PNS sudah bekerja mulai Senin. (H009*A054)

Pewarta: Hisar Sitanggang
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013