Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerahkan bantuan stimulan kepada korban yang rumahnya rusak akibat bencana alam gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Jumat.

"Pemberian bantuan juga telah dilakukan sangat cepat. Ini pelajaran yang bagus untuk kita semua ketika menghadapi bencana serupa," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta.

Muhadjir menyampaikan rasa empati pemerintah kepada para korban yang terdampak bencana gempa bumi.

Muhadjir juga turut memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat aktif dalam penanganan gempa tersebut karena telah dilakukan dengan sangat cepat dan sigap.

"Luar biasa, pekerjaannya sangat cepat, sangat sigap. Sehingga risiko bencana yang terjadi di Kabupaten Sumedang betul-betul bisa ditekan serendah mungkin," katanya.

Paket bantuan yang diserahkan kepada masyarakat tersebut berupa bantuan sembako sebanyak 1.000 paket senilai Rp200.000.000 dari Presiden Joko Widodo.

Kemudian, bantuan dana stimulan rumah rusak senilai Rp4.920.000.000 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta bantuan logistik dan santunan korban luka senilai Rp1.696.561.982 dari Kementerian Sosial.

Baca juga: Badan Geologi temukan sesar baru penyebab gempa bumi di Sumedang

Baca juga: BMKG: Magnitudo gempa Sumedang cenderung melemah

Baca juga: KKP berikan bantuan 1,6 ton ikan beku kepada korban gempa di Sumedang


Usai menyerahkan bantuan, Muhadjir didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman meninjau rumah rusak yang terdampak gempa bumi di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan.

Berdasarkan pengamatan langsungnya, Muhadjir menyampaikan penanganan korban gempa harus dilakukan dengan tuntas, terlebih untuk bangunan yang mengalami kerusakan parah.

Ia juga meminta sejumlah bangunan yang mengalami keretakan untuk dapat diatasi secara khusus agar tidak mengakibatkan bertambahnya korban.

"Yang harus ditangani secara tuntas,yaitu banyak sekali rumah-rumah lama yang tidak berkonstruksi besi dan menggunakan batu bata satu lapis. Itu sudah banyak yang retak-retak, mudah-mudahan tidak ada gempa susulan lagi. Kalau sampai ada gempa susulan yang cukup besar, kondisi rumah ini cukup rawan," ujar Muhadjir.

Ia telah meminta Pj. Bupati Sumedang untuk segera melakukan pemeriksaan dan mendata bangunan-bangunan yang belum memiliki konstruksi tahan gempa.

Upaya itu dilakukan mengingat wilayah Sumedang merupakan salah satu daerah yang dilalui oleh Sesar Cileunyi-Tanjungsari, dan berpotensi akan mengalami gempa lagi di kemudian hari.

Baca juga: BPBD Subang: 37 rumah rusak terdampak gempa Sumedang

Baca juga: Menteri PUPR prioritaskan perbaikan fasum pascagempa Sumedang

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024