Selain tuna segar yang akan diekspor, potensi lainnya juga bisa turut diekspor, seperti kepiting, gaharu, dan sebagainya...
Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama Balai Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BP2MHKP) Ambon melakukan ekspor langsung hasil perikanan daerah ini ke Narita, Jepang.

"Hal ini, sebagai bentuk kolaborasi dalam rangka mendorong direct flight atau pengiriman langsung hasil perikanan Ambon ke pasar International," kata Ketua TGPP Maluku Hadi Basalamah, di Ambon, Jumat, dalam rapat koordinasi pengiriman langsung ekspor hasil perikanan dari Ambon ke Jepang.

Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BP2MHKP Hatta Arisandi, Pimpinan OPD Pemprov Maluku, pimpinan lembaga vertikal, pihak swasta, dan stakeholder terkait lainnya.

“Tantangan Maluku saat ini adalah ekspor dari Maluku semua masih menggunakan penerbangan komersial dengan tarif jauh lebih tinggi, dimana dapat diketahui dari data menunjukkan ada pengiriman ikan tuna segar setiap hari dan setiap bulan secara rutin dan volumenya di atas rata-rata, kurang lebih 400-500 ton untuk 10 bulan," katanya pula.

Ia menyampaikan, berdasarkan tantangan tersebut Pemprov Maluku telah membangun kerja sama dengan salah satu perusahaan jasa pengiriman ekspor, untuk menggunakan pesawat kargo yang berkapasitas 20 ton, yang menempuh waktu hanya 8-9 jam langsung ke Narita.

“Selain tuna segar yang akan diekspor, potensi lainnya juga bisa turut diekspor, seperti kepiting, gaharu, dan sebagainya, karena potensi di Maluku ini cukup banyak," ujarnya lagi.

Menurutnya, jika pengiriman langsung ini berlangsung secara rutin maka akan memacu produksi di setiap kabupaten, yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi Maluku yang kini tumbuh 5,69 persen untuk terus meningkat.

“Untuk itu diharapkan komitmen eksportir karena ini adalah bersama, dimana Gubernur selalu mau merelaksasi agar ekonomi kita bisa naik lebih tinggi, maka ekspor ini menjadi salah satu penghela utama pertumbuhan ekonomi di Maluku khususnya adalah perikanan," katanya.

Kepala BP2MHKP Ambon Hatta Arisandi mengatakan melalui program unggulan yang dimiliki unit kerjanya, segala perizinan ekspor hasil perikanan dari Maluku akan dipermudah. "Sehingga tidak ada lagi proses perizinan yang membutuhkan waktu lama," kata Hatta.
Baca juga: Pemprov Maluku percepatan ekspor hasil laut lewat Bandara Pattimura 
Baca juga: Ekspor perikanan Maluku capai 60 juta dolar pada 2023

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024