Kendari (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta umat Islam agar tidak mengkaitkan bencana alam yang akhir-akhir ini melanda tanah air dengan hal-hal yang bersifat tahayul. "Jangan kita kait-kaitkan bencana alam dengan hal-hal yang bersifat tahayul," kata Presiden di Kendari, Sabtu malam ketika membuka Musabaqoh Tilawatil Qur`an (MTQ) ke-21 yang akan berlangsung hingga 5 Agustus 2006 Pada acara pembukaan ini, Yudhoyono didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Perhubungan Hatta Radjasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi. Presiden mengatakan pula, masyarakat terutama umat Islam bisa mencari jawaban tentang penyebab bencana alam dari Kitab Suci Al Qur`an. "Saya mengajak umat Islam untuk mencari jawaban dalam Al Qur`an," kata Yudhoyono pada acara yang berlangsung di alun-alun ibukota Provinsi Sultra tersebut. Menurut Yudhoyono, bencana alam pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok yakni bencana yang disebabkan kelalaian dan kesalahan umat manusia serta bencana alam yang memang merupakan gejala alam. "Allah meminta manusia untuk memelihara karunianya sehingga manusia jangan bersikap serakah," kata Presiden pada acara yang dihadiri pula sekitar 30 ribu warga kota Kendari. Sekalipun di tanah air telah terjadi berbagai bencana alam, pemerintah mengharapkan masyarakat untuk tetap sabar dan tanah. Pemerintah, kata Yudhoyono, akan terus berusaha menangani bencana alam tersebut sehingga tidak akan selalu menyebabkan masyarakat menderita. "Pemerinah akan terus mengambangkan kemampuannya guna menangani bencana-bencana alam tersebut," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006