Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta dinas terkait untuk menggencarkan larangan untuk mengonsumsi daging anjing yang sudah dituangkan dalam peraturan daerah.

"Sudah ada perdanya. Kami akan lebih gencar sosialisasikan ke kecamatan, kelurahan, dan masyarakat untuk larangan istilahnya daging non-pangan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Senin.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi keberhasilan Polrestabes Semarang dalam menggagalkan pengiriman ratusan anjing dari Subang, Jawa Barat menuju Sragen, Jawa Tengah.

Meskipun ratusan anjing itu dikirim ke Sragen dengan dugaan untuk dikonsumsi, ia meminta dinas terkait untuk tidak lengah dengan peredaran daging anjing di Kota Semarang.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Semarang telah memiliki Perda Nomor 2/2022 tentang Keamanan Pangan yang mengatur makanan yang aman dan layak dikonsumsi, seperti hewan ternak.

Menurut dia, daging anjing tidak layak konsumsi karena bukan termasuk hewan ternak sehingga meminta dinas terkait untuk menggencarkan sosialisasi dan penanganan peredaran daging anjing.

Lebih lanjut, Ita mengapresiasi Polrestabes Semarang yang sukses menggagalkan pengiriman ratusan anjing yang diduga untuk tujuan konsumsi itu sebagai komitmen dalam mendukung larangan peredaran daging anjing.

Dalam penanganan anjing-anjing tersebut, kata dia, Polrestabes Semarang juga telah bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Semarang untuk perawatan sementara dalam penampungan.

"Polrestabes selalu berkoodinasi dengan Dinas Pertanian. Kemarin mendapat 'update' dari Pak Hernowo (Kepala Distan), sekarang anjing sedang dalam penampungan. Tapi rencananya akan dipindah karena penampungannya panas dan pengap," katanya.

Sebelumnya, Polrestabes Semarang mengamankan sebuah truk yang mengangkut sebanyak 226 anjing berbagai jenis tanpa dokumen resmi saat melintas di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Sabtu (6/1) malam.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan penindakan tersebut berawal dari laporan aktivis perlindungan satwa yang menghentikan truk pengangkut ratusan anjing itu.

Dalam pengembangan, polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pengiriman ratusan anjing, yakni DH, warga Gemolong, Kabupaten Sragen sebagai pemesan dan empat orang adalah awak truk.

Dari keterangan pelaku, kata Irwan, ratusan anjing tersebut didatangkan dari wilayah Subang, Jabar, dan dari 226 ekor anjing yang diangkut truk, 12 ekor diantaranya dalam kondisi mati.

Baca juga: Pemkot Cirebon larangan penjualan daging anjing demi kesehatan

Baca juga: Aktivis penyelamat hewan kawal Raperda larangan daging anjing di DKI

 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024