Kairo (ANTARA News) - Penguasa Mesir telah menutup Rafah, pintu perbatasan dengan jalur Gaza, "untuk waktu tak terbatas" dengan alasan keamanan, sehari setelah kekerasan berdarah yang mematikan, seorang sumber keamanan mengatakan kepada AFP, Kamis.

Ratusan musafir Palestina terdampar di kedua sisi perbatasan yang merupakan satu-satunya pintu masuk ke wilayah Palestina yang dikuasai Hamas itu tanpa harus melewati Israel.

Langkah itu diambil menyusul kekacauan di Mesir, Rabu, akibat tindakan keras pasukan keamanan terhadap pendukung setia presiden terguling Mohammed Moursi.

Pihak berwenang di Mesir menutup perbatasan tersebut selama beberapa hari setelah militer menggulingkan Moursi pada 3 Juli lalu kemudian membukanya kembali setelah empat hari.

Hamas, faksi Persaudaraan Muslim di Palestina mengecam keras tindakan pasukan keamanan yang menggunakan kekerasan untuk membubarkan kemah para pemrotes yang mendukung Moursi yang juga berasal dari Persaudaraan.

Sedikitnya 464 orang terbunuh dalam kekerasan di seluruh Mesir yang dipicu oleh tindakan tegas pasukan keamanan itu, Kementerian Kesehatan mengatakan, Kamis.


Penerjemah: Maria D Andriana

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013